Program kerja KKN ini didasarkan pada upaya Kelurahan Girikikis untuk mengolah sampah menjadi produk yang bermanfaat, namun pengolahannya terbatas waktu yang cukup lama dalam prosesnya. "Kebanyakan Masyarakat dalam mengolah sampah plastik dijual sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk masih terbatas karena memakan banyak waktu, bisa berbulan-bulan, bahkan setahun, sementara sampah warga terus menumpuk. Jika terlalu lama menunggu, penumpukan sampah akan bertambah dan membuat lahan TPS semakin sempit," ujar Eny, Lurah Girikikis.
Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP melakukan percobaan membuat kompos dari sisa-sisa sampah dapur, seperti limbah tanaman, sisa makanan, kertas dan kardus. "Kami mencoba membuat kompos di posko dari sisa sampah dapur seperti sisa sayuran. Pertama kita siapkan dua ember, peralatan dapur, tanah, EM4, gula dan air. Kemudian teman kami yang dari jurusan teknik membuat komposter dari barang bekas antara lain bak bekas cat, pipa, saringan, dan keran. Selanjutnya sampah organik dan tanah dimasukan ke dalam alat komposter lalu tambahkan EM4, maltosa, dan air ke dalam tangki. Setelah itu, tangki ditutup dan ditunggu seminggu sebelum dicampur lagi," jelas Yudi Santoso, selaku penanggung jawab program kerja.
Selanjutnya Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP mengundang seluruh masyarakat guna melaksanakan pelatihan bersama. Masyarakat begitu antusias dalam melakukan pelatihan bersama pembuatan pupuk. Hal ini dikarenakan 90% Masyarakat Kelurahan Girikikis berprofesi sebagai petani. Melalui pelatihan pupuk organik, Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP berupaya agar para petani di Kelurahan Girikikis mendapat wawasan yang lebih luas mengenai pembuatan pupuk organik dari bahan-bahan yang ada di sekitar mereka, dengan diajarkan oleh narasumber yang tepat. Selain itu, dengan memanfaatkan limbah pertanian dan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik, para petani juga dapat menjaga kebersihan lingkungan, khususnya lingkungan kelurahan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H