Hama Penghisap Buah (Dasinus piperis, Helopeltis sp.)
Bentuk serangga seperti kumbang berbadan panjang, dengan warna-warni tubuh hitam dan merah. Ukuran panjang serangga sekitar 1-2 cm. Termasuk serangga penghisap cairan tanaman, dengan cara menghisap cairan pada buah muda, yang menyebabkan permukaan buah menguning pada bekas hisapan dan sekitarnya. Sehingga mengakibatkan mutu buah menjadi afkir. Seperti hama-hama yang lain, lebih banyak dijumpai pada musim kemarau panas daripada musim hujan. Banyak menyerang buah paria, oyong, kacang-kacangan, dan beberapa sayuran berbuah lainnya.
Saran antisipasi untuk menghindarinya bisa dilakukan seperti halnya saran antisipasi untuk menghindari serangan lalat daun dan lalat buah.
Kumbang Perusak Daun (Phaedonia sp., Aulacophora sp.)
Kumbang kecil dengan ukuran sekitar 6-9 mm, berbentuk oval. Serangga berwarna menarik dengan warna-warni antara hitam, merah dan kuning keemasan. Memiliki pelindung sayap keras dan mengkilap. Menyerang tanaman dengan cara memakan daun muda dengan cara mengerat bagian tengah daun. Serangannya mudah dicirikan, yaitu meninggalkan bekas keratan berbentuk bulat kecil di beberapa bagian daun muda. Lebih banyak dijumpai pada musim kemarau panas daripada musim hujan. Banyak menyerang tanaman semangka, melon, mentimun, paria, oyong, dan beberapa sayuran berdaun lebar lainnya.
Saran antisipasi untuk menghindarinya bisa dilakukan seperti halnya saran antisipasi untuk menghindari serangan lalat daun dan lalat buah.
Siput Babi (Thepa javanica, Agriolimax sp.)
Hama ini termasuk jenis siput, tetapi tidak memiliki cangkang tubuh. Bertubuh lunak, berlendir, berwarna cokelat, dengan panjang tubuh antara 2-3 cm. Menyerang tanaman dengan cara memakan daun dan batang muda tanaman kecil, dan pucuk tunas pada tanaman dewasa. Berbeda dengan hama-hama lainnya, binatang ini justru sangat pesat perkembangbiakannya pada saat musim hujan dengan kelembaban udara dan kelembaban tanah yang tinggi. Banyak menyerang tanaman lettuce (selada), kubis-kubisan (kubis, sawi putih, brokoli, kembang kol, kailan), sawi-sawian (caisim, pokchoy), dan sayuran daun lainnya.
Saran antisipasi untuk menghindarinya antara lain menjarangkan jarak tanam, menjaga kebersihan lingkungan, dan memperbaiki drainase airnya pada penanaman di musim hujan.
Ir. Wahyudi (Cianjur, Jawa Barat). Praktisi pertanian, konsultan pertanian, trainer pertanian dan penulis buku pertanian. wahyudi.richwan@gmail.com
(Bersambung)