Hari ke-15
Tidak banyak yang bisa diceritakandi hari ke lima belas ini karena saya dan istri hanya menjalankan rutinitasseperti biasa: makan, tidur, ibadah, makan lagi, tidur lagi, ibadah lagi,hahaha... . Hanya sajakami coba selingi dengan mengunjungi BinDawood yang merupakan supermarket terkenal di Arab Saudi.
Saya dan istri, jugaPak Yana dan istri mencari beberapa keperluan. Dan yang paling utama yang kamicari adalah jus buah. Soalnya jus yang dijual disana rasanya enak. Eits, inibukan jus kemasan kotak yang biasa dibagikan gratis ke jamaah lho ya.
Tapi jusdalam kemasan botol plastik besar dengan beragam rasa. Lumayan untuk nanti kaminikmati jika tenggorokan merasa perlu asupan sari buah. Yaaa.. walaupun selamaini yang namanya buah selalu tercukupi, tapi kan gak bisa dijus. Makanya kamicari dalam bentuk jus dehÂ
Hari ke-16
Hari keenam belas ini juga berjalanseperti biasa. Hanya saja kalau tidak salah, istri saya sudah mulai mengurangiaktifitas ke Masjidil Haram karena memang cukup melelahkan bagi wanita kalauharus sering bolak-balik hotel -- Masdil Haram yang jaraknya sekitar 2,5kilometer.
Walaupun ada bus sholawat, tapi tetap saja harus menunggu danberebutan untuk bisa masuk kedalamnya. Istri saya akhirnya mengakali dengancara sholat subuh di Masjidil Haram. Sholat Dhuzuh di hotel. Ashar dan Maghribdi Masjdil Haram. Dan Isya kembali sholat di hotel. Ini agar tidak terlalumalam sampai di hotel untuk segera istirahat mengingat jam 2 pagi harus bangunlagi untuk siap-siap sholat Subuh ke-esokan harinya.
Tapi hari ini, karena ada suatuuzur, saya, Pak Yana dan Shoni berangkat ke Masjidil Haram jam 17.00. Sedangkanwaktu Maghrib jam 19.05. Dan tentu saja Masjidil Haram sudah penuh denganjamaah. Ditambah lagi ini adalah Hari Kamis dimana banyak jamaah yang melakukanpuasa sunnah.
Semakin sulit saja kami mendapatkan tempat untuk bersiap-siapsholat. Dan bersyukur kami masih bisa masuk kedalam Masjdil Haram. Biasanyahampir semua pintu sudah tutup, kecuali eskalator yang menuju lantai 3 atau rooftop.
Saya jadi ingat, bagaimana kamibertiga kucing-kucingan dengan askar (petugas Masjidil Haram yang berseragamcoklat tua). Kami berada di lantai dua ketika itu karena lantai dasar memangsudah tidak bisa lagi dimasuki jamaah. Kami berdiri dan kemudian diusir.
Kamipindah tempat untuk kemudian diusir lagi. Tidak hilang akal kami, kami kembaliketempat semula ketika diusir pertama kali. Alhasil ya kembali diusir. Begituseterusnya. Kami bertiga justru tertawa menikmati "permainan" itu. Sampaiakhirnya dibuka atau dibuat juga shaf untuk sholat ditempat kami diusir tadikarena waktu sholat sudah semakin dekat. Masya Allah.. seru juga jadinya,hahaha...