Mohon tunggu...
Yudi Irawan
Yudi Irawan Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan Seorang Penulis

Seseorang yang baru saja belajar menulis di usia senja :-)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Catatan 42 Hari Seorang Haji Mandiri (Bagian 1: Pra Pemberangkatan)

6 September 2019   15:44 Diperbarui: 6 September 2019   15:51 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Labbaik Allahumma labbaik

Labbaik laa syarika laka labbaik

Innal hamda wan ni'mata 

laka wal mulk laa syarika lak 

(Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu)


Bahagia rasanya dan tidak henti-hentinya bibir ini mengucapkan syukur kepada atas segala nikmat dan karuniaNya kepada saya dan keluarga. Khususnya atas nikmat ibadah Haji yang sudah kami laksanakan atas ridho dan izinNya.

Sholawat serta salam tidak lupa juga kami sampaikan kepada junjungan kami Rasulullah beserta keluarga dan sahabat dengan harapan kami mendapat Syafaat beliau di yaumul akhir kelak.

Rasanya baru kemarin kami tiba di tanah suci untuk memulai rangkaian ibadah haji, tapi sekarang sudah berada lagi di rumah (atau di tanah air) dalam keadaan sehat wal afiat. Dan itu sekali lagi tidak lepas dari rahmat yang limpahkan kepada saya dan istri. Dan sayang rasanya jika pengalaman spiritual ini tidak kami dokumentasikan dalam sebuah tulisan yang barangkali bisa menjadi tambahan literatur bagi calon jamaah haji yang akan berangkat di tahun-tahun yang akan datang.

Memang pengalaman ini belum tentu akan sama dengan yang dialami oleh jamaah haji lainnya yang berangkat bersama-sama dengan saya. Apalagi saya dan istri memilih Haji Mandiri yang sedikit banyak pastinya berbeda dengan jamah yang ikut dalam rombongan KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji). Tapi setidaknya hal ini bisa memberikan sedikit gambaran tentang apa-apa saja yang bisa dilakukan selama proses ibadah haji ini, baik sebelum pergi haji maupun selama berada di tanah suci, khususnya bagi jamaah yang juga memilih non KBIH.

Tulisan ini akan coba saya bagi dalam beberapa kategori dan sebisa mungkin saya coba urutkan berdasarkan tanggal kejadian, walaupun nantinya akan ada beberapa situasi yang bisa berulang ataupun tidak terjadi secara berurutan. Saya juga akan coba menambahkan beberapa tips dan saran berdasarkan pengalaman pribadi, namun tentunya ini tidak bisa menjadi patokan karena akan kembali kepada masing-masing pribadi yang akan menjalankannya. Dan pada akhir tulisan berseri ini (yang entah kapan selesainya) akan saya lampirkan lagi semua tips dan triknya.


A. PERSIAPAN PEMBERANGKATAN HAJI

Persiapan pemberangkatan haji saya dan istri dimulai dari sebuah telepon dari pihak Departemen Agama (Depag) Kota Depok yang menginformasikan kepada kami perihal tes kesehatan yang harus dilakukan di Puskesmas yang sudah ditentukan oleh Depag.

  1. Jumat, ianggal 18 Januari 2019

Kami datang ke Puskesmas Sukmajaya Kota Depok Jawa Barat untuk mengambil surat pengantar pemeriksaan kesehatan yang kemudian dirujuk ke salah satu laboratorium yang ada di wilayah Depok. Di hari yang sama, kami langsung menuju laboratorium yang dimaksud tersebut untuk pemeriksaan jantung dan rontgent.


  1. Sabtu, tanggal 19 Januari 2019

Kami lanjutkan tes pemeriksaan darah dengan sebelumnya melakukan puasa. Ada biaya yang cukup besar jika pemeriksaan dilakukan di laboratorium. Saran saya, lebih baik pemeriksaan darah dilakukan di Puskesmas karena biayanya jauh lebih murah. Memang hanya perlu sedikit bersabar mengingat antrian di Puskesmas cukup ramai. Tapi tidak mengapa, selisih biayanya cukup melegakan kantong dan dompet :-)

Catatan; Jika ikut KBIH, hal-hal seperti ini sudah diatur dan diakomodasi oleh pihak KBIH. Jadi jamaah tidak perlu mengurus sendiri bolak-balik. Jadi kalau bisa sih ikut KBIH ya :-)

Ditanggal ini pula kami ikut manasik haji massal yang diadakan oleh 14 KBIH se-Kota Depok di Mesjid Walikota Depok. Walaupun saya dan istri memilih Haji Mandiri alias tidak ikut KBIH, namun manasik perdana ini berlaku untuk semua calon jamaah haji.


  1. Rabu, 30 Januari 2019

Saya dan istri melakukan tes kebugaran berupa lari / jalan sekitar 1600 meter untuk mengecek kondisi fisik para calon jamaah haji. Tes kebugaran ini dilakukan di Taman Merdeka Depok dengan peserta sekitar 50 orang. Tes ini dibagi dalam beberapa kelompok karena menyesuaikan jumlah peserta dan kondisi tempat tes kebugaran tersebut. Alhamdulillah saya dan istri dinyatakan fit, walau sebelum lari, tekanan darah saya agak tinggi. Ini dikarenakan saya terbangun jam 3 pagi dan tidak tidur lagi sampai pelaksanaan tes jam 7.30 pagi. Namun setelah lari, kondisi tekanan darah menurun drastis dengan denyut nadi yang sangat normal.


  1. Senin, 25 Maret 2019

Saya dan istri mengurus pelunasan ibadah haji di Bank Syariah Mandiri. Sebelumnya, sekitar 7 tahun lalu, kami memang sudah menyetorkan sejumlah uang sebagai persyaratan awal biaya haji. Jadi yang kami lakukan sekarang ini adalah pelunasan dan penyesuaian saldo rekening agar sesuai dengan biaya yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

Adapun syarat yang harus dipenuhi di Bank sebagai syarat pelunasan adalah:

  • Surat asli pembayaran porsi haji atau setoran awal (BPIH) yang pertama kali dibayarkan ke Bank
  • Buku tabungan / rekening haji yang sudah lunas
  • Foto lama (foto saat bikin passport dan pendaftaran haji di Depag) ukuran 46 sebanyak 5 lembar
  • Foto lama ukuran 34 sebanyak 1 lembar
  • Fotocopy KTP 1 lembar
  • Materai 1 lembar

Setelah dari Bank, kami lanjutkan dengan pengurusan dokumen selanjutnya di Depag Depok yang ada dibilangan Grand Depok City. Adapun yang diserahkan di Depag adalah:

  • Fotocopy KTP 2 lembar
  • Passport
  • Surat-surat pelunasan BPIH asli dari Bank
  • Foto terbaru ukuran 34 dan 46 masing-masing 2 lembar
  • Foto lama ukuran 34 dan 46 masing-masing 2 lembar

Setelah penyerahan semua dokumen itu, makan pihak Depag kemudian akan memberikan tanda terima. Tolong disimpan baik-baik semua dokumen-dokumen ini ya.


  1. Minggu, 7 April 2019

Kami melakukan pra-manasik haji yang dilakukan oleh Kementrian Agama (kemenag) Kota Depok. Dua hari sebelumnya, yaitu hari jumat tanggal 5 April 2019, pihak Depag menghubungi kami perihal agenda ini. Adapun pelaksanaan pra-manasik kembali dilakukan di Mesjid Walikota Depok mulai dari jam 07.00 sampai dengan jam 11.00 dan digabungkan dengan calon jamah dari kota Bogor.

Dokpri
Dokpri

Depag Kota Depok menyiapkan snack dan juga makan siang bagi seluruh jamaah. Luar biasa pelayanan dari Depag / Kemenag Kota Depok ini. Sampai nanti kami pulang kembali ke rumah (di cerita-cerita selanjutnya), dukungan dan pelayanan dari pemerintah Kota Depok sangat kami rasakan. Salut dan kagum atas pelayanan ini.


  1. Selasa, 23 April 2019

Kami melakukan tes biometric dimana satu hari sebelumnya kami dihubungi petugas kemenag pada sore hari yang memberitahukan perihal jadwal tes tersebut. Dengan menggunakan commuter line dari Depok dan dilanjutkan menggunakan KRL dari Dukuh Atas sampai Blok M, kami menuju tempat tes tersebut yang berlokasi gedung Pasaraya lantai 1. Karena Pasaraya tersebut belum buka, maka kami masuk melalui pintu sebuah rumah makan yang kebetulan sudah buka dan melayani sejak pagi. Ruangan sangat panas karena AC belum hidup. Tapi kami tetap harus menunggu sampai pada kahirnya petugas datang dan mulai memanggil calon jamaah satu persatu. Rangkaian tes biometric akhirnya selesai tepat jam 11 siang.


  1. Sabtu, 22 Juni 2019

Rangkaian masasik haji dari pemerintah kota Depok resmi dilaksanakan. Bertempat kembali di Mesjid Walikota Depok, acara ini dibuka oleh jajaran Walikota Depok, Kemenag Kota Depok dan Kepolisian Kota Depok. Nantinya, sampai tanggal 30 Juni 2019 akan dilakukan manasik haji yang akan dilakukan setiap hari. Adapun untuk kecamatan kami, kecamatan Sukmajaya Depok, manasik dilakukan mulai tanggal 23 sampai dengan tanggal 29 Juni bertempat di Mesjid Nurul Huda, Depok.

Dari manasik yang di Mesjid Nurul Huda inilah saya mulai sering ketemu Pak Sofinaldi, Mas Suprapto dan Mas Shoni yang nantinya akan menjadi teman satu rombongan. Tapi sayangnya kami jarang ngobrol karena memang belum kenal terlalu akrab. Ditambah lagi msaing-masing fokus memperhatikan materi manasik.

Tambahan info, dari manasik ini pula kami calon jamaah sudah diberitahukan perihal maktab yang nanti akan ditempati di Mina. Juga wilayah hotel tempat kami menginap nanti selama di Mekkah, berikut sektor dan nomor hotelnya. Tidak terlewat juga nama pesawat, nomor pesawat, tanggal dan jam pemberangkatan pesawat, baik yang dari bandara Soekarno Hatta, maupun nanti yang dari bandara King Abdul Azis, Jeddah. Pokoknya lengkap deh. Jadi jangan sampai gak ikut satu haripun proses manasik ini ya..


  1. Minggu, 30 Juni 2019

Dilakukan manasik akbar yang merupakan manasik terakhir khusus untuk Kota Depok. Dan bagi kami jamaah haji mandiri, tentu saja ini menjadi hari penantian kapan kami akan diberangkatkan. Terus terang saya sendiri sudah tidak fokus mengikuti manasik mengingat sampai tanggal tersebut belum ada kepastian tanggal keberangkatan. Sementara jamaah KBIH sudah mengetahui kapan mereka akan berangkat. Ini kan terkait dengan persiapan diri. Duuhh... makanya ikut KBIH biar tenang :-)

Dokpri
Dokpri

Akhirnya jam 11 siang, melalui WA group, saya dapat informasi kepastian tanggal keberangkatan, yaitu Senin 8 Juli 2019 dan masuk dalam pemberangkatan gelombang pertama yang akan menuju Madinah terlebih dahulu selama 8 hari. Dan ini artinya saya hanya punya waktu 8 hari tersisa untuk mempersiapkan segala sesuatunya!!


  1. Kamis, 4 Juli 2019

Saya kembali datang ke Puskesmas untuk pelaporan mengenai obat-obatan apa saja yang akan dibawa. Hal ini wajib dilakukan agar team Puskesmas sebagai pihak yang berwenang mengontrol kesehatan jamaah jadi tahu tentang kondisi kesehatan jamaah. Ini yang nantinya akan dilaporkan ke team Dokter yang akan ikut berangkat ke tanah suci. Untuk itu jangan ada penyakit dan obat yang kita sembunyikan. Semua demi kebaikan kita selama di tanah suci nanti.

Pelaporan obat ini sekaligus menjadi syarat pengambilan Kartu Kesehatan Jamaah Haji (KKJH). Nantinya ada beberapa berkas yang harus di fotocopy. Dan beberapa surat / kartu nantinya harus dibawa dan diperlihatkan ke petugas embarkasi di Bekasi nanti.


  1. Minggu, 7 Juli 2019

Koper besar yang berisi semua perlengkapan kita selama nanti di tanah suci, sudah harus diserahkan ke panitia pemberangkatan. Penyerahan ini dilakukan di kantor Departemen Agama Kota Depok. Dan selama itu pula, sampai nanti tiba di tanah suci, lebih tepatnya di Kota Madinah, kita tidak akan pernah melihat koper itu lagi. Semua kebutuhan selama di perjalanan, termasuk di embarkasi Bekasi, disiapkan dalam tas jinjing. Untuk itu harus lebih akurat lagi mempersiapkan isi tas jinjing, agar jangan sampai terlalu banyak dan berat, dan jangan sampai juga ada yang terlewat, khususnya untuk baju ganti, baju sholat dan perlengkapan mandi.

Oh ya, disini pula untuk pertama kalinya saya bertemu dengan Karom (Ketua Rombongan) yang ternyata masih muda namun penuh tanggung jawab. Namanya Hanung. Dan nanti dicerita-cerita selanjutkan akan saya tulis juga bagaimana hebatnya Karom kami ini, hehehehe.. :-)

Catatan: sebelum diserahkan, ada baiknya tas koper diperiksa terlebih dahulu, khawatir ada yang sobek. Nah ada baiknya juga, sobek atau tidak sobek, tas koper itu dijahit ulang, terutama di bagian pinggir yang ada besinya, atau yang ada tali untuk menarik koper itu. Pengalaman saya, sebelum berangkat tas sudah sobek lalu saya jahit. Nah pas di Madinah, sobek lagi. Lalu saya jahit lagi. Untungnya bawa benang dan jarum jahit.

Tas yang robek dibagian pinggir
Tas yang robek dibagian pinggir

Hasil jahitan sendiri, hihihi...
Hasil jahitan sendiri, hihihi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun