Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bio Diesel Pengganti atau Alternatif Minyak Bumi Fosil

23 Juli 2024   09:54 Diperbarui: 23 Juli 2024   09:59 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uji coba mengisi bahan bakar biodiesel B40 ke mesin kereta api Bogowonto di Yogyakarta, Senin 22/7/2024(ANTARA/Luqman Hakim)

Biodiesel bisa diproduksi dari bahan bakar fosil tumbuhan atau hewan yang membusuk.

Ini  adalah alternatif terbaik pengganti bahan bakar fosil dapat digunakan sebagai pengganti solar pada mesin yang sudah ada.

Berbeda dengan biofuel, ini  adalah bahan bakar yang berasal dari sumber biologis. 

Produksi biodiesel dari minyak nabati merupakan salah satu metode yang paling konvensional digunakan. 

Minyak nabati mentah atau olahan, di daur ulang diproses untuk menghasilkan biodiesel yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. 

Minyak nabati atau hewani yang dipanaskan dicampur dengan bensin-diesel dengan perbandingan 10 hingga 40%

Biodiesel  dari minyak sawit banyak digunakan pada mesin diesel. Keunggulan minyak sawit adalah dapat digunakan pada mesin tanpa perlu dilakukan modifikasi apa pun. 

Ekstraksi dilakukan melalui proses yang disebut transesterifikasi.  

Lalu adalagi minyak goreng bekas. Minyak goreng bekas  jika digunakan dapat membantu melestarikan lingkungan dan juga memungkinkan produksi bahan bakar alternatif. 

Bahan tersebut sering kali dibuang ke sistem drainase atau dijual lagi untuk produksi makanan lain (gorengan)

Biodiesel yang diekstraksi dari minyak jelantah berkualitas premium dapat digunakan untuk menerbangkan pesawat.

 Sekitar 850 ml biodiesel dapat dihasilkan dari 1 liter minyak jelantah dengan teknologi mutakhir.

Bukan sawit dan minyak bekas saja yang bisa dibuat buahan bakar.

Kedelai juga merupakan salah satu penyumbang utama produksi biodiesel. Di Argentina, biodiesel sebagian besar diperoleh dari kedelai.

Di Eropa, biodiesel terutama diperoleh dari minyak sayur seperti bunga matahari dan lobak. Minyak bunga matahari harus di-wax dan dimurnikan sebelum dicampur dengan solar untuk menghasilkan biodiesel. Harganya juga sedikit lebih mahal dibandingkan minyak kedelai. Namun tanaman ini menghasilkan lebih banyak minyak per hektar dibandingkan kedelai. Oleh karena itu, benih ini populer dengan sebutan benih berkadar tinggi.

Ketika dunia beralih ke sumber energi berkelanjutan, biodiesel telah muncul sebagai alternatif yang menjanjikan dibandingkan bahan bakar fosil konvensional.

Lalu bagaimana ketahanannya dengan mesin? Menurut penelitian  atau sumber dari wtsenergie memiliki  sifat pelumas yang sangat baik, mengurangi keausan mesin dan memperpanjang usia mesin. 

Biodiesel juga memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil. 

Biodiesel  menghasilkan emisi gas rumah kaca 60-90% lebih sedikit dan mengurangi pelepasan polutan berbahaya ke atmosfer.

Hal ini juga mengurangi ketergantungan pada minyak bumi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun