Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Pendidikan Nonformal atau Keterampilan Sedunia PBB 15 Juli

17 Juli 2024   20:36 Diperbarui: 17 Juli 2024   20:39 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari ketrampilan Sedunia setiap tanggal 15 Juli (Ilustrasi (Freepik) via rru.co.id)

Menurut ensiklopedia, Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

Tujuan pembelajar pada pendidikan nonformal  adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bagi pekerja atau karyawan kalau sudah bekerja.

Bagi yang belum bekerja adakah sebuah tempat untuk belajar pendidikan agar dapat memiliki ketrampilan di dunia kerja


Saya teringat ketika saya bekerja di sebuah instansi BUMN tiba tiba saya ditunjuk untuk pelatihan PWI atau wartawan selama satu bulan.

Ini karena saya suka menulis di surat kabar dan majalah, tulisan saya itu umumnya berbentuk   cerpen, cerita anak anak, dongeng  , puisi atau kejadian ringan seperti  adat istiadat didaerah saya. 

Baca juga: Sebelum Tujuh Hari

Jadi saya cocok untuk ikut ketrampilan yang kemudian ini saya kira termasuk pendidikan non formal yang tidak saya peroleh di sekolah. 


Saya menulis ketika itu cuma kegemaran, mendapat honor, apalagi di surat kabar daerah lalu meningkat ke harian nasional seperti Sinar Harapan, kompas, Bobo dan Ananda yang populer saat itu.

Berbekal ketrampilan tambahan dari PWI saya menjabat sebagai humas dan perkenalan saya dengan dunia pers dimulai  menulis berita baik kegiatan kantor dan hal yang saya lihat sehari hari termasuk kritik yang sifatnya membangun. 

Saya juga ketemu ," apes"  ketika mengkritik sebuah perusahaan besar yang sedang membangun jalan lintas Sumatera Sawah Tambang-Lubuklinggau yaitu kontraktor RSEA dari Taiwan. 

Saya ditugaskan perjalanan dinas memantau kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial yang seharusnya diperoleh. 

Namun kritik saya bukan dimuat sebagai berita, tapi ditempatkan oleh redaksi di surat pembaca dan dapat dibayangkan apa yang terjadi (konflik) ditempat saya ditugaskan. 

Semenjak itu saya hati hati dan mengingatkan redaksi bahwa ini adalah berita dengan nama samaran (mrd)

Kembali pada maksud tulisan ini, pendidikan non-formal cukup penting bagi generasi muda.

Pendidikan non formal  memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk memperoleh keterampilan yang berguna untuk pertumbuhan pribadi dalam bekerja.

Jadi saya menyimpulkan, pendidikan non formal bisa jadi sebuah ketrampilan yang kita dapat yang mungkin berbeda dengan Pendidikan formal yang kita peroleh di bangku kuliah. 

Jangan salah, pendidikan non formal diakui oleh  PBB dan disebut sebagai 
Hari Keterampilan Pemuda Sedunia.

Pada  tahun 2014, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mendeklarasikan tanggal 15 Juli sebagai Hari Keterampilan Pemuda Sedunia.

Ini  untuk mengingatkan kita pentingnya penyediaan keterampilan bagi kaum muda (pendidikan non formal) untuk mendapatkan pekerjaan, yang sesuai dengan bakat dan ketrampilan yang dibutuhkan pasar kerja.

Tema acara tahun ini adalah “Keterampilan Pemuda untuk Perdamaian dan Pembangunan berkelanjutan ”

PBB meminta negara negara yang merayakan untuk memfokuskan perhatian global  untuk membekali kaum muda dengan keterampilan yang diperlukan agar berhasil di pasar kerja.

Program-program ini sering kali mencakup lokakarya, diskusi panel, dan sesi pengembangan keterampilan yang bertujuan untuk memberdayakan kaum muda agar berhasil dalam angkatan kerja modern.

Karakteristik utama
Pendidikan non-formal dapat mempunyai bentuk  yang berbeda-beda. 

Namun ada beberapa karakteristik umum, yaitu kegiatan pendidikan non formal terbuka terhadap masukan peserta didik  dan keterkaitan dengan dunia kerja. 

Non formal  bersifat inklusif dan mudah diakses, dengan kata lain setiap generasi muda didorong  untuk belajar  kecakapan hidup dan mempersiapkan diri yang mungkin diluar pendidikan yang selama ini diterima. 

Kegiatan pendidikan non formal dapat dijalankan oleh pendidik/pelatih profesional dan/atau relawan.

Beberapa tip yang perlu dipertimbangkan ketika mengembangkan kegiatan berbasis Non formal bagi generasi muda adalah;

Pastikan ada hubungan logis antara permasalahan yang dihadapi generasi muda dengan proses pendidikan yang diusulkan dan dampak kegiatan  terhadap peserta dan masyarakat luas. 


Cocokkan tujuan  dengan jenis kegiatan yang diusulkan, waktu yang tersedia, kebutuhan peserta, dan jumlah peserta.


Rencanakan dan susun proses pendidikan sedemikian rupa sehingga sesi-sesinya terhubung satu sama lain dan generasi muda mempelajari sesuatu yang bermakna.


Jika kita tidak yakin bahwa organisasi  memiliki cukup pengalaman atau keahlian mengenai topik yang ingin dipelajari carilah pelatih atau fasilitator dari luar atau bekerja sama dengan lembaga lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun