Pezeshkian, yang dikenal karena dukungannya yang kuat terhadap Garda Revolusi Iran, anggota aktif Asosiasi Persahabatan Iran-Turki.
Pezeshkian kehilangan istri dan salah satu anaknya dalam kecelakaan mobil pada tahun 1993, sehingga ia membesarkan ketiga anaknya sendirian dan tidak pernah menikah lagi.
Saeed Jalili, lahir di Masyhad pada bulan September 1965, adalah seorang politikus dan diplomat Iran yang konservatif.
Dia adalah Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi dari tahun 2007 hingga 2013. Saat ini dia menjadi anggota Dewan Kebijaksanaan Kemanfaatan, dan dianggap sebagai salah satu negosiator paling terkemuka dalam urusan nuklir Iran.
Jalili sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Urusan Eropa dan Amerika, dan mulai bekerja di Departemen Luar Negeri pada tahun 1989.
Jalili mencalonkan diri pada pemilihan presiden tahun 2013, di mana ia menempati posisi ketiga. Dia juga mencalonkan diri pada pemilu 2021, tetapi mengundurkan diri dan mendukung Ibrahim Raisi sebelum pemilu.
Jalili, yang dijuluki “Martir Hidup,” karena cedera yang dideritanya saat berpartisipasi sebagai tentara di Garda Revolusi dalam Perang Iran-Irak, memegang gelar doktor dalam ilmu politik, dan mengajar “Diplomasi Profetik” di Universitas Imam Sadiq fasih berbahasa Arab dan Inggris, selain bahasa Persia. Ia dianggap sebagai salah satu dari 500 tokoh paling berpengaruh di dunia Islam.
Meskipun media berbicara tentang kedekatannya dengan Khamenei, Jalili digambarkan sebagai negosiator tangguh yang "sangat percaya pada program nuklir Iran dan hak kedaulatannya. Dia bukan tipe orang yang mudah membuat konsesi besar."
Ia menikah dengan Dr. Fatima Sajjadi pada tahun 1992 dan mereka memiliki satu putra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H