Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh tim ilmuwan Eropa mengatakan pada hari Jumat bahwa gelombang panas di Arab Saudi, yang menyebabkan kematian lebih dari 1.300 orang selama musim haji 2024, diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
Suhu  terkadang melebihi 51,8 derajat Celcius di Masjidil Haram Mekkah.
Platform "Climameter Weather" menunjukkan dalam analisisnya bahwa suhu bisa saja lebih rendah sekitar 2,5 derajat Celcius jika bukan karena dampak perubahan iklim akibat aktivitas manusia.
 Para ilmuwan telah menggunakan pengamatan satelit selama 40 tahun terakhir untuk membandingkan pola cuaca dari tahun 1979 hingga 2001 dan dari tahun 2001 hingga 2023.
Peningkatan suhu terjadi di Arab Saudi pada bulan Mei dan Juli, namun bulan Juni  lebih intens.
Ahli iklim di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis, Davide Faranda, yang ikut serta dalam analisis Klimatometer mengatakan:
"Panas yang mematikan selama musim haji tahun ini terkait langsung dengan pembakaran bahan bakar fosil dan sangat berdampak pada jamaah yang paling rentan."
 Temuan sebelumnya yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Inisiatif Rehabilitasi Cuaca Dunia menunjukkan bahwa gelombang panas rata-rata menjadi 1,2 derajat Celcius lebih panas secara global dibandingkan sebelum era industri. .
Bagi umat islam meninggal ketiks melaksanakan ibadah haji akan mendapatkan karunia besar dan kemuliaan dari Allah SWT.Â
Salah satunya  meninggal dalam keadaan syahid atau seperti orang yang wafat di jalan Allah SWT sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam al-Ghazali.
Imam al-Ghazali mengutip riwayat Al-Hasan yang mengatakan, "Barang siapa meninggal tepat sesudah Ramadan, perang atau haji, niscaya meninggal sebagai syahid."Â