Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sihanoukville Surga Perjudian, Judi Online dan Aplikasi Penipuan di Indonesia Amazon E-Commerce Palsu?

27 Juni 2024   18:38 Diperbarui: 29 Juni 2024   08:06 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apartement terbengkalai di Sihanoukville: Sumber NDTV/tw.

X di blokir Kominfo (bisa) meski bukan terkait judi online. Mendapat tantangan dari nitizen.

Kini Kominfo minta akses judi online dari Philipina dan Kamboja diputus kepada operator.

Menganalisis judi di Kamboja yang banyak dituduh "biangnya" judi online kita mencoba melihat hal ini bersumber dari media baik dari Kamboja, Tiongkok , Taiwan maupun Indonesia sendiri.


Sihanoukville terletak di Kamboja awalnya merupakan resor terkenal  di Kamboja.

Selama musim puncak, sering kali terdapat 6.000 hingga 7.000 orang asing yang datang untuk tinggal dalam waktu lama.

IPantai di Sihanoukville ketika matahari terbenam (Foto: NDTV/tw/Taiwan 
IPantai di Sihanoukville ketika matahari terbenam (Foto: NDTV/tw/Taiwan 
Tapi kini hal pertama yang menarik perhatian  bukanlah pemandangan laut yang menawan, melainkan toko bahan bangunan yang terbengkalai.

Dimulai tahun 2017 Sihanoukville adalah surga dan resort tempat perjudian.

Akibat adanya tindakan keras Tiongkok terhadap perjudian baik phisik maupun  online di negaranya tahun 2017 orang Tiongkok memindahkan "bisnis" judi  mereka ke Sihanoukville .

Ada lebih dari 20 kota di Tiongkok memiliki penerbangan langsung ke Sihanoukville.

Setelah itu lebih dari 200.000 orang Tiongkok telah bermigrasi ke Sihanoukville.

Setelah masuknya orang Tiongkok segalanya menjadi lebih mahal.

Harga sewa toko yang awalnya hanya seharga US$300 telah melonjak menjadi US$3.000.atau naik 10 kali lipat.
 

Apartement terbengkalai di Sihanoukville: Sumber NDTV/tw.
Apartement terbengkalai di Sihanoukville: Sumber NDTV/tw.
Masuknya orang Tionghoa dalam jumlah besar telah menimbulkan permintaan akan perumahan.

 Banyak investor Tiongkok yang menyewa tanah atau bekerjasama dari masyarakat lokal membangun gedung-gedung bertingkat dan apartemen.

Setelah selesai, gedung-gedung ini akan digunakan sebagai hotel, tempat tinggal, taman, dan sebagainya.

Harga tanah di Sihanoukville meningkat puluhan kali lipat setiap tahunnya.
Sejumlah besar uang panas orang Tiongkok mengalir ke Sihanoukville.

Penduduk setempat  juga sangat antusias karena uang juga mengalir kepada mereka.

Investasi orang Tiongkok pada judi baik online atau pisik berupa kasino berubah menjadi penipuan dan tindak kekerasan.
Masyarakat setempat tidak begitu peduli selama mendapatkan keuntungan dari mereka.

Pemerintah Taiwan risau dengan perjudian di Sihanoukville. Media Taiwan melaporkan  banyak orang yang diculik ke Kamboja untuk melakukan penipuan.
Mereka ditipu dan disiksa secara brutal, yang juga menimbulkan kekhawatiran tentang perdagangan manusia.

Kementerian Dalam Negeri Taiwan  menyatakan bahwa orang mudanya telah ditipu oleh gaji yang tinggi.

Namun setelah mereka bekerja di Kamboja, mereka dipukuli, ditahan dan diperas kalau mereka tidak mau melakukan kegiatan ilegal seperti judi penipuan dan  online.
Hal yang sama diduga terjadi juga di Indonesia. Jual beli rekening dan tawaran pekerjaan di Sihanoukville yang para gilirannya berujung penipuan.

Pada bulan Juli 2022, Biro Kriminal Taiwan berhasil menghentikan enam korban yang tergiur dengan gaji yang tinggi untuk bepergian ke Kamboja.

 Tiongkok gerah dengan penipuan yang banyak melibatkan warganya. Ia mendesak Kamboja,Laos dan Myanmar menindak perjudian dan mengirim polisi Tiongkok untuk bekerja sama.

Segala galanya berubah drastis.
Kamboja memerintahkan larangan perjudian online, diduga karena tekanan dari China.


Media Tiongkok Kamboja "Cambodia China Times" juga melaporkan dua taman penipuan telekomunikasi di Sihanoukville, Kamboja, disita oleh polisi 479 penduduk lokal dan asing ditangkap, termasuk 24 warga Tiongkok dan 8 warga Taiwan.

Polisi setempat.juga menggerebek taman penipuan  lainnya di Sihanoukville dan menangkap total 307 orang, termasuk 279 penduduk setempat, 27 warga Tiongkok, dan 1 warga Myanmar. 28 orang asing.

Akibat banyaknya tindakan tersebut, orang-orang Tiongkok yang terlibat dalam perjudian online dan penipuan di Taman Sihanoukville tiba-tiba kehilangan mata pencaharian.
Orang Tiongkok di Sihanoukville telah menurun dari  200.000 menjadi kurang dari 50.000.

Kota pelabuhan ini, yang semula sedang dibangun  berubah menjadi bangunan belum selesai. Ada lebih banyak bangunan yang terbengkalai.
Tuan tanah yang menyewakan tanah mereka kepada orang Tiongkok menghadapi kesulitan keuangan dan tidak mampu menangani bangunan yang belum selesai.

Pemerintah Kamboja juga kehilangan pendapatan. Menurut laporan Kementerian Ekonomi dan Keuangan sekitar 3,6 juta dolar AS,
setara dengan 8,5% dari paket tahunan.

Saat ini kedatangan wisatawan asing ke Kamboja tampaknya kecil, namun Pemerintah Kamboja mengizinkan
 60 bisnis kasino 40 di antaranya telah beroperasi penuh. Lebih banyak lagi yang tidak terdaftar karena judi online.

Kamboja  tetap berharap pengumpulan pendapatan dari industri perjudian sepanjang tahun 2022 dari sektor kasino hingga 35 juta dolar.

Di Indonesia terungkap jual beli rekening kebanyakan didaerah dan nomor hp yang dijadikan WA untuk penipuan.

Bukan judi online saja, di Indonesia ada aplikasi yang menipu seperti e Commerce Amazon (palsu ?) yang meminta seller yang direkrut berinvestasi untuk perdagangan luar negeri dengan keuntungan yang menggiurkan.

Namun kemudian uang tidak bisa ditarik, ancaman denda dari aplikasi  dibayarkan tetap saja uang lenyap begitu saja.

Para korban sudah melaporkan kasus ke Kepolisian dan Polda Lampung serta Kepri telah meningkatkan ke penyidikan.

Berita Pasjabar bulan Januari mengungkapkan penipuan yang diduga Amazon palsu dengan kerugian ratusan juta rupiah. 

Berita Pasjabar : Modus Penipuan Mengatasnamakan amazon Marak Terjadi diberitakan tanggal 29 Januari 2024.

Korban yang tergiur biasanya diiming-imingi menjadi mitra seller amazon atau FedEx dengan keuntungan yang fantastis.

Menurut EM salah satu korban banyak korban  telah menalangi pesanan barang hingga hampir Rp 100 juta, namun uangnya tidak dapat ditarik atau dicairkan dari aplikasi tersebut.

Menurut sumber dari salah satu instansi pemerintah, penipuan Amazon itu adalah palsu.

 Sebagai bukti mereka menggunakan banyak rekening pribadi untuk penipuan mereka dan bukan rekening perusahaan.

Mereka juga Promosi ada bantuan pemerintah (sumber dokpri/Facebook ) 
Mereka juga Promosi ada bantuan pemerintah (sumber dokpri/Facebook ) 
Amazon diduga palsu itu merekrut seller dan perusahaan menggunakan email murahan dari Google yaitu Gmail seperti "internationalamazongroup@gmail.com"

Anehnya aplikasi ini sampai saat ini tetap eksis di FB dan menunggu korban yang baru.

Berharap ada kejelasan hal ini, baik pemerintah ataupun  dari Amazon Singapura dimana mereka mereka mengaku berkantor pusat dan tidak ada kantor di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun