Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengapa Banyak Orang Tertipu, karena Manusia Memiliki Dua Hati

25 Juni 2024   13:45 Diperbarui: 25 Juni 2024   15:34 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fim China "All or Nothing"Penipuan judi  dan Perdagangan manusia di Kamboja: Sumber foto Timesparker.com

Jika di Indonesia film Vina "sebelum 7 hari " bikin heboh karena mengungkapkan " ada kejanggalan hukum " atau ada yang belum diungkapkan tentang kasus pembunuhan dua remaja di Cirebon. 

Film China berjudul  "All or Nothing"  membuat Kamboja tersinggung dan memutuskan larangan pemutaran film ini.

Film Tiongkok "All or Nothing" yang dirilis pada pertengahan Agustus  di China mendapat persetujuan resmi  dari pemerintah. 

Film ini bertujuan untuk mengingatkan penonton agar waspada terhadap penipuan online.

Di Malaysia dan Singapura, film ini meraih kesuksesan atau box office. Di Indonesia film China tidak mendapat tempat sehingga sulit untuk menilainya. 

Dalam film ini terungkap sebuah kalimat
"... mengapa masih banyak orang yang tertipu?"

 Karena manusia memiliki dua hati. Satu hati serakah, dan yang lainnya tidak mau atau enggan " 

Kalimat dari film Tiongkok ini dalam  film "All or Nothing" ini menjadi hit.

Menurut penulis ķalimat ini cocok hanya bagi penjudi, tapi tidak bagi mereka yang tertipu karena  perdagangan orang atau tertipu ketika diajak berdagang seperti Amazon (palsu?) dimana e commerce mengajak menjadi seller setelah itu uang tidak bisa ditarik. 

Mereka yang mencoba merubah nasib untuk berdagang (lihat berita terkait) atau jadi migran menjadi korban.  

Kembali ke film, pemerintah Kamboja cukup tersinggung karena dianggap telah merusak reputasi negaranya dan  dan memutuskan
larangan penayangan "All or Nothing" di Kamboja.

Film ini menceritakan  perdagangan manusia dan penipuan di Kamboja terkait judi dan penipuan.

Akibat kontrol ketat dari pemerintah Tiongkok  mengakibatkan kasino-kasino lesu darah dan ditinggalkan.

Maka terjadilahi apa yang disebut sebagai "taman penipuan" di Kamboja. 

Sihanoukville terletak di pantai barat daya Kamboja, tempat banyak kasino besar, perjudian online.

Di sini bandar judi  meraup keuntungan dengan penipuan. 

Taman penipuan ini digambarkan dilingkungan mandiri, dikelilingi tembok tinggi, jaringan listrik, dan preman penjaga.

Perekonomian Kamboja yang kacau  dan penegakan hukum yang sulit, dimanfaatkan penjahat  melakukan  penipuan. 

Setidak tidaknya  100.000 di Kamboja terlibat dalam penipuan dan perdagangan manusia menurut sebuah laporan PBB.

Film 'All or Nothing' bertema penipuan online resmi   dengan lebih dari 13,45 juta.

Film ini  memecahkan rekor box office Tiongkok sepanjang masa.
Wang Chuanjun sebagai pemimpin jaringan penipuan,  mendapat pujian luas, dan penampilannya sangat dipuji oleh penonton.

Penggambarannya sangat autentik sehingga lawan mainnya Jin Chen mengaku merasa 'sangat takut' selama adegan mereka bersama.

Film ini diproduksi oleh Ning Hao dan disutradarai oleh Shen Ao, dengan Zhang Yixing, Jin Chen, Yong Mei, dan Wang Chuanjun sebagai pemeran utama. Wang Dalu dan Zhou Ye membuat penampilan spesial, sementara Sun Yang dan Deng Cuiwen memainkan peran utama.

Film "All or Nothing": Sebuah pencapaian sinematik Tiongkok yang inovatif, melampaui angka pendapatan box office sebesar $2 miliar.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun