Khususnya dalam pertukaran biner, ketika cukup uang yang terkumpul, subjeknya dapat merusak halaman dan menghilang bersama uang tersebut.
Masalah perjudian yang menggunakan teknologi tinggi menjadi semakin canggih dan licik, jumlah pesertanya bisa mencapai ribuan, dan jumlah uang yang dipertaruhkan bisa mencapai triliun rupiah.
Penyelenggara perjudian online menggunakan banyak trik untuk menarik pemain. Selain bentuk permainan seperti taruhan, Sic Bo, lempar koin, lotere, Tien Len Selatan, poker, perdagangan biner (memprediksi naik turunnya aset seperti komoditas, mata uang, dll.) saham untuk dimenangkan hadiah), lantai perdagangan keuangan... (sebenarnya juga aktivitas perjudian) berkembang pesat.
Subjek mengajak peserta untuk bermain secara publik di website elektronik dengan bentuk yang menarik dan mudah dimainkan.
Pemain hanya perlu memiliki komputer atau ponsel yang terhubung ke internet, memiliki rekening bank atau membeli kartu awal untuk berpartisipasi.
Penyelenggara perjudian dan pemain tidak saling mengenal, jadi bandar yang ingin mengambil uang pemain sering kali berpindah bursa dan kasino, menyebabkan pemain kehilangan uang saat melakukan transaksi...
Khususnya di lantai biner, ketika mengumpulkan cukup uang, subjek dapat merusak halaman, menghilang bersama uang, meninggalkan para penjudi yang  dengan tangan kosong.
Indonesia cukup rawan dengan penipuan. Ada lagi penipuan online dengan cara merekrut seller oleh platform yang mengaku Amazon.
Korbannya juga ratusan orang dan beberapa diantaranya telah disidik polisi seperti Polda Lampung,Polda Kepri dan Polda lain.Para seller ditawarkan keuntungan menggiurkan, namun setelah uang terkumpul tidak bisa ditarik.
Biasanya platform yang  mengaku Amazon ini menyuruh untuk melakukan investasi dengan iming iming bonus.Setelah itu didenda dengan cara meyakinkan dan uang terus menumpuk.
Ini lebih jahat dari judi online karena seseorang yang ingin berusaha jujur tertipu.Anehnya platform ini masih terus eksis di media sosial mempromosikan keuntungan dan mereka yang tertipu menjerit di media sosial.