Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Baby Blues atau Depresi Setelah Melahirkan, Para Suami Harus Tahu

15 Juni 2024   19:02 Diperbarui: 15 Juni 2024   19:13 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang belum memahami apa itu baby blues dan sering disalahartikan sebagai depresi pasca melahirkan.

Baby blues bisa diartikan sebagai ketidakseimbangan mental dan fisik yang sering terjadi setelah melahirkan dan biasanya akan hilang 10 atau 14 hari setelah melahirkan atau paling lama 4 minggu

Sekitar 70-80% ibu baru melahirkan mengalami  yang disebut “baby blues”.  Pada awalnya, baby blues bisa terlihat seperti depresi pasca melahirkan.

Jika terus berlangsung  bertahan lebih lama akan lebih serius yang disebut depresi pascapersalinan

Depresi pascapersalinan merupakan suatu perubahan “kompleks” fisik, emosional, dan perilaku yang terjadi setelah melahirkan dan dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Depresi pasca melahirkan, yaitu jika
kita masih merasa sedih atau cemas yang berlebih lebihan sampai merasa putus asa.

Baby Blues hanya akan membuat kita merasa tertekan dan kesal, namun tidak terlalu mempengaruhi kualitas hidup kita.

Ada banyak penyebab yang dapat menyebabkan penyakit ini seperti stres pasca melahirkan, perubahan gaya hidup  hormon dan sebagainya.

Beberapa hari dan minggu pertama, kemungkinan besar tidur  akan terganggu. 

Bahkan saat  di rumah, bayi Anda akan tetap terjaga di malam hari untuk makan atau menangis.

Bayi  cenderung tetap terjaga di malam hari karena mereka belum belajar membedakan siang dan malam. 

Semua hal tersebut membuat ibu sulit untuk segera beradaptasi sehingga dapat menyebabkan mudah tersinggung dan mudah kesal. 

Hal-hal yang tadinya bisa memberikan suasana hati yang baik saat bangun tidur seperti berolahraga, atau mandi, mungkin sulit dilakukan setelah  memiliki bayi.

Perubahan hormonal yang terjadi setelah melahirkan dapat memicu terjadinya Baby Blues. Selama kehamilan, tubuh memproduksi estrogen dan progesteron dalam jumlah besar untuk mendukung kehamilan dan membantu perkembangan bayi.

Dalam 24 jam pertama setelah kelahiran, kadar hormon dengan cepat turun ke tingkat sebelum hamil. 

Pada saat yang sama,  hormon pendukung laktasi, prolaktin dan oksitosin, meningkat. 

Meski hormon-hormon ini sering dikaitkan dengan perasaan bahagia dan damai, namun tetap saja  dapat menyebabkan perubahan suasana hati.

Tanda-tanda Baby Blues yang umum terjadi pada kebanyakan kasus adalah rasa bosan  yang
hilang dalam waktu 10 hari  hingga 14 hari setelah melahirkan.

Beberapa makanan yang bisa diprioritaskan adalah  Kacang

Kacang adalah sumber lemak sehat, protein, dan antioksidan yang baik dan tinggi kalori.

Salmon dan ikan berlemak lainnya kaya akan lemak sehat dan dikaitkan dengan penurunan tingkat depresi. Porsi kecil saja sudah memberi ibu makanan bergizi dan kaya vitamin B12.

 Vitamin ini penting untuk tingkat energi dan stabilitas suasana hati. Selain itu, hal ini juga dapat mempengaruhi produksi ASI pada ibu menyusui.

Oatmeal, selain mampu menimbulkan rasa kenyang, oatmeal juga kaya akan serat tidak larut. Makanan ini dapat meningkatkan suplai ASI bagi ibu menyusui.

Stroberi: Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition (USA) pada tahun 2016, banyak mengonsumsi buah dan sayur dapat membantu mengurangi banyblues dan tidak jatuh ke depresi pasca melahirkan. 

Stroberi, khususnya, kaya akan antioksidan dan dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi kognitif.

 Cokelat merupakan salah satu makanan yang membantu meningkatkan mood karena memiliki rasa yang enak dan menyenangkan.
Cokelat merupakan makanan yang efektif meningkatkan mood.

Berolahraga meski baik untuk kesehatan mental sebaiknya tunggu persetujuan dokter sebelum melanjutkan atau memulai rutinitas olahraga pasca melahirkan. 

Para ahli merekomendasikan untuk berolahraga sekitar 150 menit selama seminggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun