Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

BP Tapera, Kenapa Tidak Digabung dengan BP Jamsostek?

31 Mei 2024   10:47 Diperbarui: 31 Mei 2024   10:49 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah dan pekarangan yang terlalu kecil kurang bersahabat dengan Lingkungan Foto: kontan.co.id

Bukan rahasia lagi, mobil sudah menjadi kebutuhan masyarakat karena ada kebutuhan mendadak atau bersama keluarga. Meski banyak yang tidak memakai setiap hari. 

Biaya operasional mobil.cukup tinggi, namun penampilan menjadi patokan. Meski kredit mobil cicilan dan bunga cukup tinggi masih lebih laris KPM (Kredit Pemilikan Mobil) dari KPR ( Kredit Pemilikan Rumah) 

Peringatan dari RT atau RW bahwa kalau beli mobil sediakan dulu garasi sering terjadi. 

Peraturan pemerintah yang harus dirubah. Rumah tapak seharusnya luas minimal 100 meter persegi. Atau izin bangunan bisa diberikan kalau tanah dan rumah itu luasnya minimal 100 meter persegi. 

Kecuali rumah tingkat atau apartemen yang memenuhi syarat. Barulah ada lingkungan yang nyaman. 

Warga dapat memulai hobi dengan menanam pekarangan dan menghijaukan bumi menuju zero emisi tahun 2050.

Tabungan Perumahan Rakyat menurut saya yang awam ini cukup bermanfaat.

Masyarakat belajar menabung   dan saling membantu. 

Namun kenapa BP Tapera tidak digabung saja dalam program BP Jamsostek seperti yang ada dinegara lain.

Jadinya dunia usaha tidak perlu repot.  Sekarang dunia usaha banyak kewajiban yang harus dipenuhi. Membayar Iuran Jamsostek, BPJS kesehatan dan kini bertambah lagi setor  ke Badan pengelola Tapera selain pajak dan sebagainya. 

Perlu dipikirkan pemerintah agar semua lebih efisien. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun