Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Nature

Solusi Mengatasi Bahaya Gunung Api

25 Mei 2024   09:15 Diperbarui: 25 Mei 2024   09:48 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembangunan Sabo Dam mengatasi lahar (Dok. Kementerian PUPR /kompas.com)

Diperkirakan aliran  sungai  dari Gunung Marapi, masih banyak endapan material vulkanik yang jumlahnya sekitar satu juta meter kubik.

Pembangunan Sabo Dam mengatasi lahar (Dok. Kementerian PUPR /kompas.com)
Pembangunan Sabo Dam mengatasi lahar (Dok. Kementerian PUPR /kompas.com)
Solusi gunung Marapi lainnya adalah pembuatan sabo dam seperti yang digunakan di Gunung Merapi Jawa Tengah. 

Berbagai cara digunakan para ahli untuk mengatasi bahaya lahar gunung berapi

Tahun 1935  gunung berapi Mauna Loa di Hawaii  meletus dan ancaman lahar panas bagi kota dibawahnya.

Aliran  deras menuju kota Hilo sangat membahayakan penduduk.

Thomas A. Jaggar, ahli vulkanologi di Hawaiian Volcano Observatory, mengusulkan menjatuhkan bom di dekat kawah mengalihkan aliran lava panas. 

Ledakan bom diharapkan  akan menciptakan celah baru agar aliran lahar tidak menuju kota.

Bom berhasil  membuat aliran   di kawah mengubah lintasan lava tidak ke kota padat penduduk. 

 Namun  ada persoalan budaya termasuk faktor agama bagi penduduk sekitar gunung berapi. 

Gunung berapi  sering kali memiliki ikatan kuat dengan “penduduk lokal yang tidak menyukai campur tangan ” merusak gunung. 

Banyak penduduk asli Hawaii memandang kehancuran gunung akibat bom  sebagai pelecehan terhadap keyakinan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun