Tampaknya mustahil untuk mengunjungi kerabat pada hari libur ini, karena 90% penduduk tinggal di luar rumah dan mengungsi di kamp-kamp pengungsian.
Sementara itu, gerakan Hamas menyerukan  Idul Fitri menjadi arena untuk memperkuat solidaritas, dan ketabahan  sampai penjajahan lenyap dan mengucapkan terimakasih kepada rakyat atas perlawanan dan kegigihan dan pengorbanan mereka melawan Zionis.
Hamas mengatakan  selama setengah tahun penuh, mereka menghadapi agresi Israel dalam perang yang dilakukan oleh pendudukan Israel dan Amerika Serikat tetap diam serta tidak adanya tindakan internasional dalam menghadapi kriminalisasi dan menghentikan pemboman di Gaza.
Hamas menuduh Israel sebagai pelanggar hukum terang-terangan terhadap  nilai-nilai kemanusiaan, dan norna konvensi-konvensi  serta hukum International
Upaya para mediator untuk mencapai gencatan senjata selama bulan Ramadhan atau bahkan pada hari-hari Idul Fitri gagal, karena sikap keras kepala tentara pendudukan dan mengabaikan semua seruan dan tuntutan untuk menghentikan perang genosida, yang menyebabkan lebih banyak orang mati syahid.
Dari 33.360 orang syahid dan 75.993 orang luka-luka, serta ribuan orang hilang sejak tanggal 7 Oktober lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H