Polda Lampung Mulai Penyidikan Penipuan diduga e Commerce Amazon Indonesia tanggal 28/03 berdasarkan laporan warganya tanggal 24/03Â
Warga Lampung berinisial A J dan R diduga telah menjadi korban berupa tidak kembalinya uang yang diperdagangkan ketika mereka direkrut menjadi seller.
A J menderita kerugian 319 juta lebih sementara R berjumlah puluhan juta.
Menurut penelusuran penulis, sampai saat ini media sosial telah dihebohkan oleh penipuan e commerce yang mengaku Amazon berdomisili di Singapura telah menimbulkan korban puluhan orang mungkin ratusan,  kebanyakan dari mereka berpenghasilan rendah namun  ada juga seorang anggota DPR yang berdomisili dari Surabaya.
Anggota DPR tersebut mengungkapkan, dia telah memenuhi kewajiban namun hasil investasi yang juga sekitar Rp 300 juta tidak bisa ditarik .
Laporan beberapa korban telah dilayangkan ke Bareskrim dan beberapa Polda seperti Sumatera Barat, namun belum diketahui hasilnya.
Sumber: youtube
E commerce Indonesia telah terdaftar di Kemenkomifo dan beberapa Kementerian seperti Kemenkumham dan Kementerian Perdagangan dengan nomor izin berusaha 0311220045147 dengan nama Amazonsc2.shop dan juga terdaftar di Kemenkomifo melalui PSSE 006820.01./DJA.PSE./08/2022 yang berlaku sampai tanggal 03 Agustus 2028 menurut sebuah sumber yang credible.
Belum diketahui apakah itu asli atau palsu.
Sampai saat ini platform ini masih aktif merekrut seller dimana Konsumennya berasal dari luar negeri dan bukan di Indonesia tapi banyak merekrut seller di Indonesia.Â
Penelusuran penulis e commerce ini ada di banyak media sosial seperti Facebook mengaku tidak punya kantor di Indonesia dan dikendalikan oleh Singapura.
Ini dapat dilihat dari beberapa media sosial seperti Facebook.Â
https://www.facebook.com/reel/1397453447569825?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v
https://www.facebook.com/reel/1884291002013729?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v
E Commerce Amazon belum  dapat diakses di Indonesia  seperti halnya Shoffe atau Lazada.Â
Amazon adalah milik orang terkaya didunia yaitu Jeffri Bezoz.
Belum diketahui tindakan dari Kemenkominfo ataupun pihak yang berwenang terhadap hal tersebut, apakah memang Amazon atau penipuan Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI