Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tet atau Tahun Baru Imleknya Vietnam, Membuang yang Buruk dan Menunggu Berkah

16 Januari 2023   09:15 Diperbarui: 16 Januari 2023   09:34 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat hari Tet atau imleknya Vietnam cukup menarik. Ini adalah hari libur terpenting dalam budaya Vietnam. 

Tet atau imlek dimulai untuk harapan untuk tahun baru yang akan datang damai, beruntung dan sukses 

Budaya yang telah diwariskan menjadi sebuah  keindahan sebagai pengganti ucapan selamat tahun baru yang  damai.

Selain berdoa, juga
bermain bunga, mengunjungi makam leluhur, membersihan rumah, membangun pohon dan bergembira di pasar Tet.

Menurut tradisi masyarakat Vietnam setiap tanggal 23 Desember adalah hari di mana Tuan Cong dan Tuan Tao pergi ke surga untuk melaporkan semua yang ada dalam keluarga pemilik kepada Kaisar Giok. 

Pada hari ini, orang-orang membersihkan dapur, membuat nampan berisi nasi untuk menyembah Tuan Cong Ong Tao mengantarnya ke surga.

Dalam ritual ini diperlukan topi, jubah kertas dan satu atau tiga ekor ikan dalam baskom berisi air untuk dibawa Tuan Tao ke surga.

Setiap tahun pada hari libur Tet dari tanggal 27, 28 dan 29 Tet, setiap keluarga berkumpul bersama.

Bunga adalah barang yang sangat diperlukan di setiap keluarga di hari tahun baru. Bunga  melambangkan keberuntungan. Bunga  indah mekar, semakin harum hari raya Tet semakin indah.  Bunga persik merah melambangkan keberuntungan dan semakin banyak pohon  semakin banyak buah yang mereka tunjukkan. 

Para  keluarga mengunjungi dan membersihkan makam leluhur membawa kemenyan dan buah-buahan untuk disembah dan mengundang arwah leluhur untuk pulang merayakan Tet bersama anak cucu mereka. 

Membersihan rumah dimaksudkan untuk "selamat tinggal tahun lama dan  selamat datang tahun baru."

Semua perabotan di rumah akan dibersihkan ,  barang-barang pajangan juga akan dipajang baru untuk menghias rumah agar terlihat lebih keren. 

Menata ulang hal-hal yang tidak benar, membuang hal-hal buruk di tahun yang lama dan bersiap menyambut tahun baru yang baru dengan keberuntungan.

Utang  harus dibayar jika mampu, sebelum Tet agar mendapat berkah. 

Membangun pohon setiap tahun pada Tahun Baru untuk mengusir roh jahat dan nasib buruk, di setiap tempat.

Pohon atau batang bambu setinggi sekitar 5 sampai 6 meter, di puncak pohon sering digantung banyak benda dengan kertas emas dan perak, jimat keberuntungan.

Pohon yang didirikan mulai 23 Desember hingga akhir 7 Januari itu akan dirobohkan.

Di pasar Tet, berbeda dengan pasar hari kerja, pasar Tet selalu ramai tidak hanya untuk membeli barang-barang penting pada hari raya Tet tetapi juga untuk bertemu satu sama lain untuk mengobrol, menikmati menikmati suasana liburan Tet.

Pasar Tet biasanya berlangsung di tanah yang luas, di mana semua barang yang diperlukan dijual, orang dewasa membeli pakaian baru, anak-anak di belikan pakaian baru sampai  semua orang membawa keranjang yang penuh.

Pada tanggal 1 Januari, orang sering memilih arah, waktu dan sarana untuk keluar rumah dengan harapan ketika memasuki tahun baru semuanya akan menguntungkan.

Budaya ini sudah ada sejak zaman dahulu, dimana setiap anggota keluarga  pergi bersama untuk mengucapkan Tet di rumah kakek dan nenek membawakan hadiah.

Anak-anak dan cucu-cucu mengucapkan selamat tahun baru kepada kakek-nenek dan orang tua yang sehat, semoga sukses dan damai, kemudian mendapat selamat dengan amplop merah di dalamnya uang baru dengan arti anak-anak akan menerima  keberuntungan dan sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun