Semua perabotan di rumah akan dibersihkan , Â barang-barang pajangan juga akan dipajang baru untuk menghias rumah agar terlihat lebih keren.Â
Menata ulang hal-hal yang tidak benar, membuang hal-hal buruk di tahun yang lama dan bersiap menyambut tahun baru yang baru dengan keberuntungan.
Utang  harus dibayar jika mampu, sebelum Tet agar mendapat berkah.Â
Membangun pohon setiap tahun pada Tahun Baru untuk mengusir roh jahat dan nasib buruk, di setiap tempat.
Pohon atau batang bambu setinggi sekitar 5 sampai 6 meter, di puncak pohon sering digantung banyak benda dengan kertas emas dan perak, jimat keberuntungan.
Pohon yang didirikan mulai 23 Desember hingga akhir 7 Januari itu akan dirobohkan.
Di pasar Tet, berbeda dengan pasar hari kerja, pasar Tet selalu ramai tidak hanya untuk membeli barang-barang penting pada hari raya Tet tetapi juga untuk bertemu satu sama lain untuk mengobrol, menikmati menikmati suasana liburan Tet.
Pasar Tet biasanya berlangsung di tanah yang luas, di mana semua barang yang diperlukan dijual, orang dewasa membeli pakaian baru, anak-anak di belikan pakaian baru sampai  semua orang membawa keranjang yang penuh.
Pada tanggal 1 Januari, orang sering memilih arah, waktu dan sarana untuk keluar rumah dengan harapan ketika memasuki tahun baru semuanya akan menguntungkan.
Budaya ini sudah ada sejak zaman dahulu, dimana setiap anggota keluarga  pergi bersama untuk mengucapkan Tet di rumah kakek dan nenek membawakan hadiah.
Anak-anak dan cucu-cucu mengucapkan selamat tahun baru kepada kakek-nenek dan orang tua yang sehat, semoga sukses dan damai, kemudian mendapat selamat dengan amplop merah di dalamnya uang baru dengan arti anak-anak akan menerima  keberuntungan dan sukses.