Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ini Menyebabkan Indonesia Bisa Kalah di My Dinh, Hanoi

7 Januari 2023   15:40 Diperbarui: 7 Januari 2023   15:43 1502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas Vietnam bermain imbang tanpa gol melawan tuan rumah Indonesia, di GBK Jakarta Leg 1 semifinal AFF 2022. Babak pertama berlangsung dengan sengit, demikian juga babak kedua. Bagi Vietnam, pemain naturalisasi yang beralih nama Van Da Lam bermain baik. Sundulan dari jarak dekat Marselino di tepis dengan baik.

Indonesia, dengan hadirnya sejumlah pemain Naturalisasi tampil lebih baik dari pertandingan sebelumnya. Namun kurangnya sentuhan akhir membuat Indonesia kesulitan untuk membuat gol.

Dengan hasil tersebut, pertandingan leg kedua antara kedua tim yang berlangsung di My Dinh Stadium pada 9 Januari menjadi  sulit bagi Indonesia memetik kemenangan.

Banyak komentar luar negeri mengatakan Stadion GBK sangat bagus dengan kapasitas yang dibatasi tidak boleh penuh. Indonesia hanya tidak beruntung mengalahkan Vietnam.

Di GBK hanya 50 ribu tiket yang diizinkan dari kapasitas 85 ribu penonton.
Kedutaan Besar Vietnam di Jakarta mengeluarkan safety note bagi penonton Vietnam yang  menyaksikan babak semifinal

Fans Vietnam harus mematuhi peraturan kesehatan setempat  seperti memakai masker saat memasuki stadion. Dilarang merokok,  anak-anak di bawah usia 12 tahun tidak boleh memasuki stadion. Tiket harus dibeli di situs resmi Federasi Sepak Bola Indonesia atau Federasi Sepak Bola Vietnam.

Untuk memastikan keamanan, untuk fans Vietnam mereka bisa masuk melalui pintu terpisah yaitu   Zona 8, Sektor 28/9.

Disarankan untuk menggunakan mobil langsung melalui perangkat lunak aplikasi ponsel populer di Indonesia seperti Grab, Gojek  agar terhindar dari  kenaikan harga taksi yang tidak wajar.

Para penggemar harus membawa kipas kertas/kipas genggam karena cuaca panas Jakarta. Botol air minum tidak diperbolehkan masuk ke lapangan.

Kedutaan Besar Vietnam di Jakarta, Jalan Teuku Umar 25 wanti wanti menjaga keselamatan fan Vietnam.

Tim Vietnam  telah memantapkan posisinya di Leg 1 Jakarta. Salah satu faktor kemungkinan kalahnya Indonesia adalah bermain tandang dengan ribuan fan fanatik Vietnam. Atmosfir Vietnam tidak kalah dengan Jakarta mendukung tim.

Berbanding terbalik, stadion My Dinh cukup jelek, media Vietnam mengakui hal itu dalam pemberitaan.

“Rumput di lapangan My Dinh seharusnya diganti setiap 3-5 tahun, tapi baru diganti  tahun 2010, yaitu 12 tahun yang lalu.

 Teknologi perawatan rumput  Vietnam sangat buruk," kata Nguyen Trong Ho - Direktur surat kabar Kebudayaan Nasional My Dinh.

Tanahnya becek  rumput tua banyak yang mati. Pelatih Park sampai sampai meminta  timnya   memakai sepatu khusus berduri besi  dengan kuku yang lebih pendek dan lebih halus.

Federasi Sepak Bola Vietnam merogoh kocek lebih dari 800 juta VND untuk menyewa stadion My Dinh. Kompleks Olahraga Nasional itu adalah unit yang 100%  tidak didanai oleh Negara.

 Pemerintah Vietnam  harus menandatangani kontrak untuk  membayar sesuai perhitungan yang disepakati kedua belah pihak.

Menurut Departemen Pajak Hanoi, Kompleks Olahraga Nasional My Dinh saat ini berutang pajak sebesar VND 855 miliar kepada Negara.

Akibatny perawatan stadion jelek, sukar bermain dilapangan my dinh kalau tidak biasa.

Jadi faktor ini membuat tim nasional Indonesia kesulitan bermain di lapangan My Dinh dan berpotensi kalah.

Malaysia yang Pavorit ke Final, kalah telak 3-0 di lapangan My Dinh ini. Pada hal Malaysia sangat kuat yang ditunjukan dengan mengalahkan telak Singapura 4-1 dibabak penyisihan AFF 22 .

Malaysia akan berhadapan dengan Thailand hari ini.  Kita lihat, apakah Malaysia bisa mengalahkan Thailand yang belakangan ini tidak terlalu hebat  dengan alasan beberapa  pemain "pilar" tidak dapat izin untuk memperkuat Thailand.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun