Tim Vietnam  telah memantapkan posisinya di Leg 1 Jakarta. Salah satu faktor kemungkinan kalahnya Indonesia adalah bermain tandang dengan ribuan fan fanatik Vietnam. Atmosfir Vietnam tidak kalah dengan Jakarta mendukung tim.
Berbanding terbalik, stadion My Dinh cukup jelek, media Vietnam mengakui hal itu dalam pemberitaan.
“Rumput di lapangan My Dinh seharusnya diganti setiap 3-5 tahun, tapi baru diganti  tahun 2010, yaitu 12 tahun yang lalu.
 Teknologi perawatan rumput  Vietnam sangat buruk," kata Nguyen Trong Ho - Direktur surat kabar Kebudayaan Nasional My Dinh.
Tanahnya becek  rumput tua banyak yang mati. Pelatih Park sampai sampai meminta  timnya  memakai sepatu khusus berduri besi  dengan kuku yang lebih pendek dan lebih halus.
Federasi Sepak Bola Vietnam merogoh kocek lebih dari 800 juta VND untuk menyewa stadion My Dinh. Kompleks Olahraga Nasional itu adalah unit yang 100% Â tidak didanai oleh Negara.
 Pemerintah Vietnam  harus menandatangani kontrak untuk  membayar sesuai perhitungan yang disepakati kedua belah pihak.
Menurut Departemen Pajak Hanoi, Kompleks Olahraga Nasional My Dinh saat ini berutang pajak sebesar VND 855 miliar kepada Negara.
Akibatny perawatan stadion jelek, sukar bermain dilapangan my dinh kalau tidak biasa.
Jadi faktor ini membuat tim nasional Indonesia kesulitan bermain di lapangan My Dinh dan berpotensi kalah.
Malaysia yang Pavorit ke Final, kalah telak 3-0 di lapangan My Dinh ini. Pada hal Malaysia sangat kuat yang ditunjukan dengan mengalahkan telak Singapura 4-1 dibabak penyisihan AFF 22 .