Pemain Naturalisasi banyak bermain di Piala AFF. Di Indonesia ada  Sandy Walsh, Elkan Baggot, Marc Klok  dari Belanda dan striker Ilija Spasojevic  dari Montenegro. Jordi Amat pemain naturalisasi dari nenek Indonesia.
Sandy Walsh dan Elkan Baggott tidak diizinkan bermain di Piala AFF sangat mengecewakan Shin Tae-yong.Â
Selain Indonesia, pemain naturalisasi ada  di Malaysia, Singapura serta  Philipina dan Vietnam.
Umumnya pemain Naturalisasi menjadi pemain inti atau pilar untuk Memenangkan kejuaraan.Â
Pemain naturalisasi Singapura,  Song Ui-young  telah bermain dalam 24 pertandingan liga Singapura dengan mencetak 13 gol.
Malaysia punya pemain naturalisasi yaitu Lee Tuck (kewarganegaraan Inggris) dan striker Argentina Sergio Aguero.Â
Di Vietnam  penjaga gawang Dang Van Lam, yang memiliki dua garis keturunan Rusia-Vietnam.
Filipina yang memiliki pemain naturalisasi, Â berusia 27 tahun Gerrit Holtmann (berkebangsaan Jerman), bermain untuk VfL Bochum, tetapi tidak dapat kembali karena Piala AFF tidak ada dalam sistem FIFA.
Â
Malaysia memiliki pemain Naturalisasi dengan dua garis keturunan, yakni Stuart Wilkin (Inggris-Malaysia), gelandang Brendan Gan (Australia-Malaysia) dan striker Darren Lok (Inggris-Malaysia).
Thailand tidak tercatat pemain naturalisasi, seperti sebelumnya namun tiga pemain andalannya tidak dapat bermain di AFF 2022 dua diantaranya di Jepang.Â
Tentu saja pemain Naturalisasi itu telah sesuai aturan FIFA dan negara bersangkutan. FIFA merinci persyaratan kelayakan untuk tim nasional menaturalisasi pemain.Â
Aturan diperbaiki  pada tahun 2020 dengan mempertimbangkan  beberapa kondisi dan situasi .
Secara umum, FIFA merinci arti istilah "kewarganegaraan" baru bagi  naturalisasi.
Cuma ada empat ketentuan, salah satunya dapat dibuktikan dapat  menjadi pemain Naturalisasi. Selebihnya sesuai aturan negara yang bersangkutan.
Aturan FIFA adalah,Â
1.Lahir di negara  bersangkutan.Â
2. Ibu atau ayah kandung lahir di negara tersebut.Â
3.Nenek atau kakek kandung lahir di negara tersebut.Â
4. Pemain telah tinggal di negara tersebut  selama lima tahun saat usianya mencapai 18 tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H