Thailand resmi memulai Piala AFF 2022 pada 21 Desember. Namun banyak pemirsa TV Thailand tidak dapat menyaksikan Tim kesayangannya dengan mudah mengalahkan Brunei dengan skor 5-0.
Thailand satu-satunya negara di antara negara peserta Piala AFF 2022 masih belum memiliki hak siar turnamen AFF 2022.
Sebabnya setelah Piala Dunia membuat anggaran perusahaan TV sudah terkuras dan jika mereka haruslah membeli hak siar Piala AFF, penyiar atau TV Thailand merasa sulit mendapat untung dari iklan, bahkan bisa merugi besar.
Kekecewaan banyak penggemar yang terkejut mempertanyakan masalah tersebut,
"Thailand tidak bermain di Piala Dunia, mengapa membelinya, saat Thailand bermain di Piala AFF, mereka tidak membeli (hak siar)," kata penggemar dengan kecewa.
Sampai hari ini, negara tersebut masih bernegosiasi untuk membeli hak siar termurah. Harga awal adalah 76 juta baht sudah didiskon menjadi 67 juta baht atau lebih 30 milyard rupiah.
Namun stasiun televisi merasa masih terlalu tinggi. Apalagi turnamen sudah dimulai dan hanya memiliki sebagian pertandingan yang tersisa.
Paling terbaik adalah membebankan biaya untuk setiap pertandingan saja, ”kata Tuan Kongsak Yodmanee.
Membeli hak siar, bukanlah tugas utama Otoritas Olahraga Thailand namun mereka akan mencoba untuk menegosiasikan dan memanggil bisnis swasta untuk membantu masalah itu.
Menurut Workpointtoday, Otoritas Olahraga Thailand bernegosiasi untuk membeli hak delapan pertandingan di Piala AFF 2022 seharga 20 juta baht, tetapi ditolak oleh Sport Five.
AFF (Federasi Sepak Bola Asia Tenggara) telah menyewa perusahaan Jerman Sport Five untuk negosiasi menjual hak siar.
Sport Five hanya akan menjual paket berisi 26 pertandingan dengan harga mulai 76 juta baht (2,2 juta USD)
Sementara unit televisi Thailand hanya ingin membeli hak atas pertandingan yang dimainkan negara ini di Piala AFF 2022 atau sekitar 8 pertandingan jika Thailand mencapai final.
Menjadi masalah ketika Televisi Channel 7 Thailand pernah membeli hak siar Piala AFF, tapi sekarang tidak tertarik untuk membeli.
True Visions dan AIS Play tidak mau menghabiskan 76 juta baht untuk membeli hak siar Piala AFF 2022. Mereka beralasan akan menghadapi kemungkinan kerugian besar.
Indonesia beruntung, tidak memiliki masalah seperti Thailand. Baik AFF dan Piala Dunia. Hak siar televisi untuk AFF 2022 telah dipegang oleh MNC Group.
MNC mentayangkan acara AFF 2022 melalui siaran RCTI, iNews TV, layanan TV kabel MNC Vision, MNC Play, dan K-Vision, serta layanan live streaming di Vision+ dan RCTI+
Ketika melihat banyaknya biaya seperti berita diatas sampai USD 2.2 juta cukup besar juga iya?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI