Pennock memimpin tim amatir di Inggris, Â meninggalkan klub Barrow 5th pada tahun 2018 untuk
melatih sepak bola di Brunei Darusalam.
Dia mengatakan sebagai tersesat didunia lain dimana banyak sekali larangan.
Wakil Putra Mahkota Brunei, Al-Muhtadee Billah, pemilik DPMM menawarkan gaji yang besar.
Ceritanya cukup menohok setelah selesai melatih,
"Di Brunei, saya tidak berani berada di jalan terlalu lama. Ada 50 monyet dan saya juga tidak mau ikut tamasya hutan karena banyaknya ular, menjauh dari pantai atau muara karena penuh dengan buaya air asin," ceritanya kepada The Sun
Budaya Muslim juga membingungkan Pennock. Saat sesi latihan yang penuh konsentrasi, pemain tiba-tiba berhenti minta izin untuk melakukan shalat.Â
Saat pertama kali mengambil alih DPMM, Pennock berhasil menjadikan timnya menjadi juara tapi tidak ada bir untuk merayakan kemenangan.
Bir atau alkohol terlarang dinegara itu, hanya merayakannya dengan air kelapa muda.
Namun Ady Pennock tiba-tiba berubah menjadi pahlawan bagi keluarga Kerajaan Brunei karena keberhasilsnnyaÂ
Pengalamannya Ady Pennock sebelum mengakhiri kontraknya kembali ke Inggris.