Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Brunei Darusalam Berbenah dengan Pelatih Asing Mario Rivera, Belum Bisa Bangkit?

25 Desember 2022   08:28 Diperbarui: 27 Desember 2022   16:39 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih kepala Brunei Darussalam Mario Rivera Campesino bersama kapten tim Hendra Azam dan pelatih kepala Laos Michael Weiss. FOTO: JAMES KON

Brunei sebenarnya sudah berbuat cukup banyak untuk memajukan sepak bola dinegaranya. Namun penduduknya yang terlalu sedikit cuma 421 ribu orang akan kesulitan mencari pemain berbakat. Tapi mereka tetap  memimpikan untuk menjadi juara setidak tidaknya di ASEAN.

Menurut saya sukar bagi mereka untuk membuat keajaiban. Mungkin jalan yang terbaik adalah mencari bibit terbaik dengan berburu pemain bola di negara yang sama dengan mereka. Direkrut anak anak muda dari negara tetangga yang seagama dan sejalan adat istiadatnya menjadikan warganegara ditambah dengan warga sendiri.

Banyak yang bersedia menjadi pemain melihat makmurnya negara tersebut dengan segala yang gratis, pendidikan, kesehatan dan sebagainya sampai keluar negeri.

 Ady Pennock (paling kanan) dalam kemenangan Singapore Premier League bersama DPMM | Sumber kenh.14.vn  
 Ady Pennock (paling kanan) dalam kemenangan Singapore Premier League bersama DPMM | Sumber kenh.14.vn  

Brunei memiliki kemampuan keuangan yang lebih dari cukup. Bukan cuma naturalisasi pemain asing yang berbeda dengan adat istiadat mereka menjadikan para naturalisasi itu tidak betah.

Jadi bukan cuma mendatangkan pelatih asing saja,  pentingnya bakat pemain serta kemauan.

Dapat kita lihat pandangan miring dari pelatih asing sebagaimana yang dilansir sebuah harian Inggris mengatakan "bak seolah dinegara antah berantah " ketika berada di Brunei Darusalam.

Di Brunei, sepak bola cukup  favorit tapi menjadi pemain sepak bola bukanlah pilihan utama masyarakatnya.  Alasannya karena tingkat pendapatan yang tidak menarik dan prospek karir yang rendah.

Mereka pernah bangga, ketika
DPMM  Brunei yang bermain di Singapore Premier League menjadi juara. Prestasi tersebut bisa dibandingkan dengan kemenangan Leicester di Liga Inggris 2016.

Adalah kisah  pelatih Inggris Ady Pennock yang menurut saya bernada miring karena ketidak tahuannya tentang negara yang penduduknya taat kepada agama (Islam)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun