Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Stadion Megah Qatar Tidak Dibutuhkan Lagi, Bagaimana Nasibnya?

19 Desember 2022   13:14 Diperbarui: 19 Desember 2022   14:27 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Stadion Ras Abu Abadi (Pengadilan 974), dibangun dari peti kemas daur ulang dibongkar :© Arsitek Fenwick-Iribarren 

Pada Selasa pagi, pekerjaan pembongkaran telah dimulai Stadion 974, dengan semua kanvas dan pagar di sekitarnya dilepas, dan banyak pekerja membersihkan dan membongkar.

Semua bagian didaur ulang dan akan disumbangkan oleh penyelenggara Qatar ke negara-negara miskin di Afrika.

 Stadion Ras Abu Abadi (Pengadilan 974), dibangun dari peti kemas daur ulang dibongkar :© Arsitek Fenwick-Iribarren 
 Stadion Ras Abu Abadi (Pengadilan 974), dibangun dari peti kemas daur ulang dibongkar :© Arsitek Fenwick-Iribarren 
Begitu juga kursi kursi mewah   tidak dibutuhkan  juga akan disumbangkan ke negara-negara kurang sejahtera.

Tempat itu akan dibangun sebagai ruang hijau dan hiburan pantai daerah.

Mungkin masalah mengenai hak azasi pekerja yang terpinggirkan akan muncul kembali.

Menurut berita tabloid  "Guardian", kondisi pekerja dari India dan Nepal adalah bencana besar dalam pembangunan stadion stadion di Qatar.

Ribuan orang tewas di Qatar yaitu 6.500 pekerja migran tewas namun  dibantah Qatar. Nasib stadion  megah Qatar, hanya digunakan dalam hitungan bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun