Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Nature

Gunung Semeru Meletus, Jepang Waspada

4 Desember 2022   20:37 Diperbarui: 21 Juli 2024   16:40 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepulan asap dan abu yang dikeluarkan Gunung Semuru, 4 Desember 2022. AGUS HARIANTO/AFP


Gunung Semeru meletus pada 4 Desember 2022 di  Jawa Timur Minggu tanggal 4 Desember pagi.
Pusat Vulkanologi dan Penanggulangan Bencana Geologi (PVMBG) memutuskan menaikkan status Gunung Semeru dari level tiga menjadi level empat.

Gunung Semeru tertinggi dengan ketinggian 3.676 meter, memuntahkan awan abu setinggi sekitar 1,5 km. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun Gunawan dari BMKG menyarankan warga sekitar untuk tidak tinggal setidaknya 8 km dari kawah dan menghindari area sepanjang 13 km di sepanjang sungai, tempat awan abu vulkanik bergerak.

Video yang dibagikan kepada Agence France-Presse (AFP) oleh kelompok penyelamat lokal Irannala Rescue menunjukkan awan raksasa naik dari kawah dan menutupi matahari, serta desa-desa di sekitarnya tertutup abu.

Banyak orang sudah mulai turun,di mana gunung berapi itu berada, berita  Kompas TV. Menurut layanan darurat, hampir 2.000 dari mereka telah dievakuasi.

Tempat penampungan telah didirikan untuk menampung para pengungsi, dan pihak berwenang telah membagikan masker kepada penduduk terdekat untuk melindungi mereka dari polusi udara dari abu. Setelah letusan, internet terputus dan jaringan telepon seluler terputus, menurut seorang wartawan AFP.

Meski letaknya jauh, Badan Meteorologi Jepang memperingatkan kemungkinan tsunami, yang disebabkan oleh letusan gunung Semeru untuk pulau Miyako dan Yaeyama, Jepang.

 Menurut Pusat Informasi Abu Vulkanik Rute Udara di Darwin, Australia, semburan vulkanik mencapai sekitar 15 kilometer di atas langit, dan citra satelit cuaca "Himawari" juga menegaskan bahwa semburan vulkanik menyebar. Badan Meteorologi Jepang sedang menyelidiki apakah bisa terjadi tsunami ke Jepang akibat letusan ini.
 
Pada letusan yang terjadi gunung Semeru saat ini adalah fenomena yang terlihat seperti aliran piroklastik yaitu gumpalan vulkanik mencapai ketinggian sekitar 15.000m .

Badan Meteorologi Jepang mengumumkan  bahwa pihaknya akan memantau tsunami yang mirip dengan letusan gunung berapi di Tonga pada bulan Januari tahun ini.

Kepulan asap dan abu yang dikeluarkan Gunung Semuru, 4 Desember 2022. AGUS HARIANTO/AFP
Kepulan asap dan abu yang dikeluarkan Gunung Semuru, 4 Desember 2022. AGUS HARIANTO/AFP

Semburan vulkanik diyakini telah meledak hingga mendekati puncak troposfer dikonfirmasi oleh satelit meteorologi Himawari.

Ketika sejumlah besar abu vulkanik dilepaskan ke atmosfer akibat letusan, berdampak serius pada operasi pesawat, seperti menghentikan mesin pesawat yang menghirupnya dan merusak kaca jendela kokpit, sehingga sulit untuk melihat.

Tapi bagi Jepang, ketika gunung berapi Tonga Hunga Tonga-Hunga Ha'apai meletus pada Januari tahun ini, menimbulkan tsunami yang tidak biasa mencapai Jepang.

Apakah letusan Gunung Semeru akan menimbulkan dampak, Badan Meteorologi Jepang akan memantau perubahan ketinggian air pasang.

Namun  tidak ada perubahan laut dan tekanan udara dan Jepang mencabut peringatan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun