Anwar Ibrahim membuat langkah kejutan setelah menjadi Perdana Menteri yang baru.
Ia akan memperketat ikat pinggang meniadakan penggunaan mobil mewah baru  membentuk kembali negara yang posisinya telah dirusak oleh korupsi.
Pemimpin yang baru diangkat, Anwar Ibrahim, mengatakan "setiap ringgit berharga"
Anwar Ibrahim akan meninjau hampir 80 miliar ringgit ($26,6 miliar) yang dibelanjakan pemerintah untuk subsidi bahan bakar, listrik, tepung, gula, dan produk serta layanan lainnya. Selanjutnya  Subsidi hanya bagi mereka yang berpenghasilan rendah.
Sebagai pemimpin  dia tidak akan mengambil gaji perdana menteri, yang yang nilainya sekitar 80.000 ringgit sebulan atau lk.Rp 280 juta dengan nilai kurs saat ini.
Dia juga menolak  limusin Mercedes-Benz S600 baru.
"Saya menolak menggunakan kendaraan jenis Mercedes S600 yang dibeli  oleh Departemen Perdana Menteri (JPM) sebelum saya masuk kantor," tulisnya di Facebook pada Minggu malam.Â
Anwar Ibrahim  memutuskan untuk menggunakan kendaraan apa pun yang dimiliki di kantor untuk penggunaan sehari-hari.
Anwar Ibrahim bersikeras bahwa
"setiap ringgit berharga"
"Ini adalah pesan  bahwa dalam situasi saat ini kita harus memulai budaya baru," ujarnya.
Anwar juga mengatakan kabinetnya akan lebih kecil dari pemerintahan sebelumnya dan akan melakukan pengurangan gaji para menteri.
Perdana Menteri Malaysia  meluncurkan komposisi pemerintahannya pada hari Jumat (2 Desember), yang mencakup dua wakil perdana untuk lebih mencerminkan dua bagian negara.
Ahmad Zahid Hamidi, ketua partai United Malays National Organization (UMNO) dan satu wakil perdana menteri
Fadillah Yusof juga wakil PM dari negara bagian Sarawak Kalimantan utara.
Dia sendiri yang akan mengambil alih sebagai menteri keuangan, sebuah fungsi yang telah dia laksanakan dari tahun 1991 hingga 1998.
Tokoh kabinet penting lainnya adalah Anthony Loke Siew Fook yang akan memimpin Kementerian Perhubungan, Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz yang ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Internasional, Rafizi Ramli sebagai Menteri Perekonomian dan Zambry Abdul Kadir yang ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri.Â
Perdana Menteri (PM) baru Malaysia Anwar Ibrahim berjanji pada Jumat (25/11) bahwa pemerintahnya akan memprioritaskan biaya hidup untuk meringankan beban penduduk.
Pada konferensi pers pertamanya setelah menjabat, dia mengatakan dia telah meminta lembaga pemerintah terkait untuk melakukan "paling cepat akhir pekan ini atau Senin berikutnya" untuk mengambil tindakan "segera" sehingga rakyat Malaysia tidak terlalu menderita akibat inflasi.
Mengenai stabilitas pemerintahannya, Anwar mengatakan bahwa koalisi partai-partai di negara bagian Sabah di Kalimantan Utara telah secara resmi setuju untuk mendukung pemerintahnya.
Dia juga mengatakan akan mengurangi ukuran pemerintahannya untuk meningkatkan efisiensinya dan sebagai tanda solidaritas dengan rakyat.
Gerak cepat Anwar Ibrahim ditunggu oleh rakyat Malaysia dan semoga berhasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H