Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Minimarket Asing Kalah di Indonesia, Tangguhnya Mulai Incar Mancanegara

3 Desember 2022   12:20 Diperbarui: 3 Desember 2022   12:25 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minimarket Indonesia di Philipina ratusan mencapai ribuan: Foto sumber bworld.online

7-Eleven terkenal di dunia hanya Keok di Indonesia, Mini Market Indonesia Lebih Jago.

Kelontong asalnya dari bunyi kelontongan pedagang China zaman dahulu menjual barang keperluan sehari hari keliling kampung.

Menjadi akrab, toko kebutuhan rumah tangga yang dijual didekat rumah menjadi toko. Di Malaysia disebut toko runcit.

Mini market saya rasa jelmaan dari toko kelontong namun mempunyai tempat yang nyaman sudah tertata rapi dan modern.

Sekarang adalah minimarket Alfamart dan Indomaret  di Indonesia, menjawab kebutuhan masyarakat bahan keperluan sehari hari.

Di Sumatera Barat, tidak dijumpai Indomaret atau Alfamart untuk melindungi toko kelontong yang di usahakan rakyat takut kalah bersaing.

Minimarket pertama kali adalah 7-Eleven di Amerika Serikat tahun 20 an. Di Amerika Serikat dan juga banyak negara Asia, sulit untuk tidak melewatkan 7-Eleven, karena telah menjadi merek  terbesar di dunia .

Dimulai di Texas John Jefferson Green  tahun 1927.memiliki ide menjual kebutuhan pokok (roti, susu, telur) secara eceran  dari kiosnya  di Dallas.

Asal nama Seven-Eleven sendiri mengacu pada jam buka toko yaitu jam 7 pagi sampai jam 11 malam.

Semboyan tidak berubah  bahkan ketika merek tersebut memutuskan untuk buka terus menerus, 24 jam sehari tahun 1963.

Tahun 1950-an toko eceran mulai berkembang di luar Texas seperti Florida, Maryland, Virginia, dan Pennsylvania.

Di Kanada 7-Eleven  membuka toko pertamanya dan menandai awal dari rangkaian panjang pembukaan di luar negeri

Sejak tahun 1974, merek tersebut memantapkan dirinya di Jepang, menjadi salah satu pasar utamanya.

Selama tahun 1980-an, merek ini melipatgandakan pembukaan internasionalnya dan memantapkan dirinya ke Australia, Taiwan, Hong Kong, Singapura, Malaysia, Guam, dan Filipina.

Mereka hadir di 18 negara melalui jaringan lebih dari 64.000 toko namun gagal di Indonesia.

Apa yang terjadi di 7-Eleven Indonesia? Bagi orang asing  ada sesuatu yang aneh melihat  ketiadaan toko serba ada internasional seperti 7 eleven di Indonesia.

 Populernya disini adalah minimart lokal seperti Indomaret dan Alfamart . Keberadaannya kedua merek ini  telah merambah ke setiap pelosok.

Tahun 2009, 7-Eleven mencoba menginjakkan kaki di pasar Indonesia  begitu yakin bahwa 7-Eleven akan menjadi terobosan baru bagi minimarket di Indonesia.

Seven Eleven menyediakan tempat parkir gratis, makanan matang, area tempat duduk, dan Wi-Fi gratis.

Orang-orang datang ke 7-Eleven  tetapi mereka hanya membeli satu atau dua minuman dan pergi.

Indonesia melarang penjualan minuman beralkohol , 7-Eleven, minuman beralkohol adalah salah satu barang terlaris produknya.
Akhirnya, 7-Eleven harus menutup pintunya pada tahun 2017.

FamilyMart dari Jepang juga tidak dapat memperluas operasinya di Indonesia. Family Mart  hanya bisa bertahan 80 toko di seluruh pulau setelah enam tahun.

Bukan pemandangan yang langka melihat Indomaret dan Alfamart yang letaknya saling berdekatan. Mereka mungkin tidak bersebelahan,  setidak tidaknya berjarak beberapa bangunan.

Alfamart dan Indomaret mampu bertahan karena tidak terlalu menekankan embel-embel layanan di toko 7-Eleven dan lebih fokus pada kebutuhan sehari-hari.

 Dengan banyaknya pilihan di warung yang lebih murah, warung pinggir jalan, dan restoran cepat saji,  area duduk 7-Eleven tidak populer di Indonesia.
Kesalahan  7-eleven gagal karena salah membaca kebutuhan target pasar mereka.

Alfamart didirikan oleh pengusaha Djoko Susanto,  jumlah gerai dibawah konglomerat lokal Salim Group lebih dari 18.000 toko di seluruh negeri.

Mengesankan, retail Indonesia ini merambah keluar negeri dan
 meresmikan pembukaan gerai ke-1.000 di Filipina dan akan bertambah 2o0 lagi.

Alfamart  di Filipina sejak 2014 memiliki empat pusat distribusi di Imus, Marilao, Mexico dan Silang.

Filipina memiliki karakteristik pelanggan yang hampir sama dengan Indonesia.

Minimarket Indonesia ala Indonesia menjadi tuan rumah dinegeri sendiri dan terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun