Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

China Mulai Merenggangkan Lockdown di Xinjiang

29 November 2022   15:52 Diperbarui: 29 November 2022   16:01 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satpam pakai alat pelindung mengantar makanan di China: Foto: Reuters 

China melakukan lockdown paling ketat didunia untuk mencapai kebijakan 0 Covid.

Begitu ketatnya, seperti ibu kota provinsi Anhui, Hefei, mengeluarkan daftar "16 hal yang tidak boleh dilakukan" 

Orang orang  menyegel pintu orang yang dikarantina. Mereka menentukan secara akurat area yang akan dan harus diblokade.

Memperluas area blokade atau memperpanjang waktu blokade.

Tapi ada harapan mulai tanggal 27 November pembatasan mulai dicabut dibeberapa daerah berisiko tinggi untuk mengurangi dampak terhadap mata pencaharian masyarakat. 

Ibu kota Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Urumqi,  akan melanjutkan transportasi umum mulai 28 November.

Pedoman baru tersebut juga merinci pengujian COVID-19, klasifikasi risiko, isolasi dan pemantauan kesehatan di rumah, menekankan bahwa pengujian massal tidak lagi dilakukan jika tidak ada epidemi. 

Betapa sulitnya hidup di China sebelumnya untuk bertahan hidup ditunjukkan oleh pengantar makanan  

Pengirim barang di Cina harus melompati pagar untuk mulai bekerja.

Pemblokiran pemukiman penduduk, supir pengantar barang harus melompati pagar, menyelinap ke dalam kegelapan untuk mencari nafkah.

Negara itu tidak mencatat kematian akibat Covid-19 pada 27 November, sehingga jumlah kematian tidak berubah di 5.233.
Ibukota Beijing melaporkan 840 kasus bergejala dan 3.048 kasus tanpa gejala pada 27 November, menurut data pemerintah setempat. 

Jadi kota telah memberlakukan penguncian menyeluruh, pengujian massal, dan persyaratan kerja jarak jauh.

Ketegangan membebani lebih dari 21 juta penduduk. Di ibu kota Beijing, pusat perbelanjaan dan taman ditutup,  pejabat    membatasi orang untuk keluar.

Banyak penduduk kota yang tidak dapat meninggalkan rumah mereka - terutama pendatang dari provinsi lain.

Pembatasan telah merambah jauh ke tempat tinggal  membuat banyak orang tidak dapat meninggalkan rumah .

Seorang pengantar makanan  mengatakan rumahnya dikunci pada 7 November setelah dua kasus Covid-19 terdeteksi dan agar tidak kehilangan penghasilannya - dia melanggar aturan blokade dengan memanjat pagar, menyelinap ke kegelapan untuk  bekerja.

"Banyak kurir tidak punya tempat tinggal saat ini," katanya kepada AFP di luar kompleks kantornya yang sepi pada sore musim dingin yang dingin minggu lalu.

Demonstrasi menentang kebijakan
Demonstrasi menentang kebijakan "zero covid" pemerintah China, 27 November 2022 di ShanghaiAFP - Hector RETAMAL

Adanya pelonggaran pembatasan dibeberapa kota diduga akibat unjuk rasa, namun di kota-lain tetap ketat dan pengunjuk rasa berlanjut.

Polisi menahan para pengunjuk rasa untuk diinterogasi. Sensor telah diberlakukan di jejaring sosial China.

Demonstrasi akhir pekan ini juga memunculkan tuntutan untuk lebih banyak kebebasan politik.

 Pengunjuk rasa mengangkat plakat atau lembaran putih, tanpa tulisan apapun, namun tidak menghalangi polisi   menangkap demonstran.
Unjuk rasa permusuhan yang jarang terjadi terhadap Presiden Xi Jinping adalah karena kebijakan  "nol Covid" sudah  selama hampir tiga tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun