Jadi jika tidak terkendali, membuat infeksi umum lebih sulit diobati ketika diperlukan dan meningkatkan penyakit parah, dan kematian.
Angela Pratt salah satu Perwakilan WHO mengatakan: "Resistensi antibiotik adalah masalah yang sangat serius di seluruh dunia. Resistensi antibiotik adalah ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat.
Jika kita tidak melakukannya, kita akan segera bergerak menuju dunia di mana infeksi umum tidak dapat diobati dan diangkat melalui pembedahan.Â
Pembedahan konvensional memiliki risiko tinggi karena risiko infeksi jauh lebih sulit dikendalikan. Ini adalah dunia yang tidak seorang pun dari kita ingin tinggal."
Pandemi COVID-19 telah memperburuk penggunaan dan penyalahgunaan antibiotik secara berlebihan, jadi sekaranglah waktunya untuk memikirkan kembali dan mengembalikan upaya kita untuk mengatasi masalah resistensi obat.
Antibiotik sebenarnya adalah salah satu penemuan terpenting umat manusia; yang harus dilindungi dan dilestarikan.
Jadi maksudnya, jangan terlalu sering menggunakan Antibiotik kecuali dalam keadaan terpaksa.
Ada kecenderungan bagi sebagian orang, kalau sakit mencoba mengobatinya sendiri dengan antibiotik. Demikian seterusnya berganti ganti.Â
Atau memakai Antibiotik tidak disiplin, artinya ketika dokter perlu meresepkan kita untuk memakai Antibiotik, obat tidak dihabiskan untuk sekali dosis.Â
Ini akan membuat tubuh atau penyakit resistensi terhadap obat tersebut, dengan arti kata membuat  kuman menjadi kebal dan sulit diobati.Â
Jadi bijaksana saja memakai Antibiotik  hanya jika benar benar diperlukan.