Gempa selalu menakutkan dan telah menjadi misteri selama berabad-abad dan manusia tidak dapat mengetahuinya.
Saat ini daya rusak gempa dapat diperkirakan  dan diukur dengan Skala Richter (SR)
Skala magnitudo pertama dikembangkan oleh fisikawan dan seismolog Charles Richter di California pada tahun 1935.
Alat ini menggambarkan seberapa jauh seismograf telah bergerak dibandingkan dengan gempa yang terjadi.
1-2 SR adalah gempa tremor lemah yang  hanya dapat dideteksi dengan instrumen tertentu Â
3 sampai kurang dari 4 SR Â gempanya hanya terasa di dekat pusat gempa itu saja, Â tidak dirasakan bagi daerah lain yang agak berjauhan.
4-5 SR maka gempa ini akan terasa sekitar 30 kilometer di sekitar pusat dengan kerusakan ringan.
Gempa dengan kisaran lebih 5 sampai 6 SR bisa menyebabkan kematian dan kerusakan parah di daerah padat penduduk, seperti yang terjadi di Cianjur Jawa Barat.
Gempa diatas 7 sampai 8 SR Kehancuran bisa mencapai ratusan kilometer seperti Padang dan sekitarnya .
Gempa diatas 8 sampai 9 SR terjadi  11 Maret 2011  yaitu 9,1 mengguncang Jepang dan memicu gelombang tsunami.
Aceh juga dengan 8.7 SR disertai tsunami yang sama sama kita ketahui menyebabkan Kehancuran lebih dari 100.000 korban tewas.
Gempa bumi terkuat yang pernah diukur di Bumi berkekuatan 9,5 SR terjadi di Chili pada tahun 1960.
Manusia juga dapat menyebabkan gempa bumi dengan mengganggu alam. Itu terjadi akibat penambangan atau Ekstraksi gas alam, batu bara, dan minyak. Penurunan air tanah yang konstan dan sebagainya.
Memprediksi gempa bumi belum mungkin, namun  tanda-tanda yang akan mengungkapkan kapan dan di mana tanah akan segera mulai bergerak teknologi masa mendatang akan dapat membantu.
Kalau terjadi gempa, rumah sakit sangat diperlukan.Bagaimana jika rumah sakit juga rusak atau tidak aman ketika gempa.
Para ahli  perlu merancang rumah sakit terutama didaerah rawan gempa agar dapat berfungsi maksimal ketika gempa membantu korban.  Ironisnya saat ini rumah sakit didaerah rawan gempa masih terdampak dan dikhawatirkan juga rusak akibat gempa. Pasien dan petugas masih harus lari menyelamatkan  diri dengan panik kalau terjadi gempa.Â
Rumah sakit tahan gempa baru saja ada yaitu RSUI atau rumah sakit universitas Indonesia. RSUI dirancang mempunyai kekuatan tahan gempa hingga sembilan skala richter (SR).
Jadi kalau terjadi gempa, para perawat dan pasien tidak harus lari menyelamatkan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H