Jadi berkoalisi adalah menjadi jalan satu-satunya untuk menjadi Perdana Menteri.Â
Di Malaysia, ketidakstabilan politik telah terjadi  dengan 3 perdana menteri sejak tahun 2018.
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob terpaksa mengumumkan pembubaran Parlemen  10 Oktober lalu disebabkan kekacauan.  Pembubaran ini membuka jalan untuk pemilu yang telah berlangsung tanggal 19 Nopember ini.
Raja konstitusional Malaysia juga dapat terlibat, karena ia memiliki kekuasaan untuk menunjuk Perdana Menteri seorang anggota parlemen yang ia yakini dapat memimpin mayoritas.
Mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin yang memimpin blok Perikatan Nasional  menunjukkan kinerja yang kuat, menarik dukungan dari kubu-kubu tradisional pemerintah petahana.
Baik Anwar maupun Muhyiddin mengaku mendapat dukungan untuk membentuk pemerintahan, meski tidak mengungkapkan dengan partai mana dia bersekutu. Muhyiddin mengatakan dia berharap untuk menyelesaikan diskusi pada Minggu sore.
Anwar Ibrahim mengatakan dia akan mengirimkan surat kepada Raja Malaysia Sultan Abdullah yang merinci dukungannya.
Malaysia telah diguncang korupsi
sejak tahun 2015, Â oleh skandal korupsi 1MDB, yang menyebabkan miliaran dolar uang pembayar pajak digelapkan ke luar negeri.Â
Korupsi telah menjatuhkan mantan perdana menteri, Najib Razak, yang sekarang menjalani hukuman penjara 12 tahun .
Malaysia memiliki 222 kursi parlemen tetapi pemungutan suara diadakan hanya untuk 220 kursi pada hari Sabtu.
Rinciannya koalisi multi-etnis Pakatan Harapan Anwar memenangkan 82 kursi, Aliansi Perikatan Nasional Muhyiddin memenangkan 73 kursi. sementara Koalisi Barisan Ismail memperoleh 30 kursi dan  kursi lain belum diketahui. Mahathir Mohamad dipastikan kehilangan kursinya untuk aliansi Muhyiddin.