Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Polandia Diserang Rudal, NATO Segera Bereaksi

16 November 2022   14:32 Diperbarui: 17 November 2022   02:21 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertemuan G20 di Bali tiba-tiba saja terganggu karena ada serangan Rudal ke Polandia yang menewaskan dua orang.

Bukti menunjukan menurut Pemerintah AS  bahwa proyektil yang jatuh di Polandia adalah rudal antipesawat Ukraina.

Joe Biden di Bali mengatakan Peluncuran rudal dari Rusia sebagai "tidak mungkin" Tapi Polandia mengkonfirmasi bahwa  serangan rudal itu buatan Rusia.

Rudal Rusia atau Ukraina?

Ada indikasi rudal yang menghantam sebuah desa di Polandia timur adalah rudal antipesawat dari Ukraina.

Moskow membantah terlihat dalam serangan itu dan menyebutnya sebagai "Provokasi yang disengaja"
Pada malam Selasa hingga Rabu, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki meminta "semua warga Polandia untuk tetap tenang.

 Di kyiv, presiden Ukraina secara langsung menuduh Rusia menembakkan rudal ke Polandia, menyebut  serangan itu sebagai "peningkatan yang sangat signifikan".

Prancis memperingatkan agar tidak langsung mengambil kesimpulan setelah dampak roket

Pemerintah Prancis  mengatakan  siapa yang menembakkan proyektil harus didiskusikan dengan "sangat hati-hati. Banyak negara memiliki jenis senjata yang sama, jadi mengidentifikasi jenis rudal belum tentu menunjukkan siapa yang berada di belakangnya.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres telah memperingatkan eskalasi setelah roket menghantam wilayah Polandia dengan dua korban jiwa . Setelah insiden itu, Ukraina mendesak Barat untuk membuat zona larangan terbang. NATO telah mengadakan pertemuan darurat di tingkat duta besar hari Rabu ini.
Sekretaris Jenderal PBB memperingatkan eskalasi setelah serangan roket di Polandia. Ukraina menginginkan kendali barat atas wilayah udara.

Kanselir Olaf Scholz telah berbicara mendukung penyelidikan intensif atas dampak roket yang menewaskan dua orang di Polandia.

"Kini perlu diklarifikasi dengan hati-hati bagaimana kehancuran ini bisa terjadi di sana, " katanya usai pertemuan krisis negara-negara G7 dan NATO yang hadir pada KTT G20 di Indonesia.

Sembilan pemimpin telah setuju untuk membantu Polandia menyelidiki ledakan itu pada pertemuan krisis di sela-sela KTT G20 di Bali .

Pertemuan tersebut dihadiri oleh para kepala negara dan pemerintahan dari Amerika Serikat, Jerman, Kanada, Belanda, Jepang, Spanyol, Italia, Prancis, dan Inggris.

Jika  Moskow yang harus disalahkan,  dapat memicu Prinsip Pertahanan Kolektif NATO (Pasal 5), di mana serangan terhadap satu anggota aliansi dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota NATO.

Pasal 4 perjanjian NATO digunakan oleh negara-negara anggota yang merasa terancam oleh suatu negara atau organisasi teroris.

Sekarang 30 negara  memulai konsultasi formal atas permintaan anggota yang terancam.

Polandia adalah bagian dari "sayap timur" NATO. Mekanisme konsultasi telah dipicu beberapa kali dalam sejarah NATO, misalnya oleh Turki. Setahun yang lalu, ketika tentara Turki tewas dalam serangan dari Suriah, NATO memutuskan untuk berkonsultasi, tetapi tidak mengambil tindakan apa pun.

Estonia, Latvia, Polandia, Slovakia, Hongaria , dan Rumania,  adalah bagian dari "sayap timur" NATO, yang saat ini diperkuat dengan sekitar 6.000 orang Amerika, 1.000 orang Inggris, 350 orang Jerman.

Pasal 4 harus dibedakan dari Pasal 5 Piagam NATO. Ini memberikan bantuan militer dari semua anggota NATO jika ada negara anggota yang diserang.
Satu-satunya saat Pasal 5 mulai berlaku adalah pada tahun 2001, ketika teroris al Qaeda membunuh lebih dari 3.000 orang di New York.

Setelah invasi AS ke Afghanistan, sekutu mengirim misi NATO ke negara itu.

Perjanjian NATO hanya dapat diterapkan pada negara anggota. Karena Ukraina bukan negara anggota, baik Pasal 4 maupun 5 tidak bisa digunakan.
Lain halnya dengan Polandia, negara itu berhak meminta perlindungan dari NATO.

Masih jadi pertanyaan siapa yang menyerang Polandia, jika bukti ada pada Rusia bisa jadi NATO akan terlibat perang. Tapi kita kira Rusia belum akan mengambil resiko itu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun