Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama

Detik-detik Tidak Nyaman Lavrov dan Wartawan Jerman Dicegat Keamanan Indonesia

16 November 2022   06:50 Diperbarui: 16 November 2022   06:51 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lavrov memberikan pidato pada pertemuan G20 di Bali - dan pulang lebih awal| Sumber: rnd.de/german

Tak lama setelah dimulainya pembahasan kelompok negara G20 di Indonesia, Menteri Luar Negeri Rusia segera meninggalkan ruangan setelah pidatonya.

 "Lavrov sebenarnya masih melakukan pembicaraan bilateral, tapi dia beralih ke pers dan pergi.  Oleh karena itu, dia tidak ikut makan resmi dan sesi sore.

Menurut sumber dalam delegasi tersebut. Dia juga menghindari jawaban dari Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock  sebagai penjabat ketua kelompok G7 dari kekuatan ekonomi demokrasi terkemuka

Lavrov duduk di aula antara perwakilan dari Arab Saudi dan Meksiko..Pertemuan tersebut akan fokus pada perang di Ukraina dan krisis pangan global. 

Wartawan Jerman dibawa pergi oleh aparat keamanan

Ketika Lavrov disambut pada hari Kamis, dua jurnalis Jerman mengajukan pertanyaan kepada menteri Sergey Lavrov. 

 Koresponden ZDF Andreas Kynast bertanya: "Kapan Anda menghentikan perang?"

Kynast kemudian segera dibawa keluar dari ruang resepsi oleh petugas keamanan Indonesia.

 Awalnya tidak ada batasan lebih lanjut untuknya. Jadi Wartawan Jerman kedua memanggil Lavrov: "Mengapa Anda tidak menghentikan perang?"

Di awal pertemuan, Menlu Indonesia Retno Marsudi mendesak untuk mengakhiri perang agresi Rusia di Ukraina.

 "Tanggung jawab kami adalah mengakhiri perang secepat mungkin. Dan untuk membangun jembatan dan bukan tembok,” kata Menlu RI.

Indonesia menawarkan untuk menengahi pihak-pihak yang berkonflik. Marsudi mengatakan dalam pidato pembukaannya bahwa kelompok negara harus menggunakan kesempatan pertemuan untuk membangun kepercayaan dan "memberikan kesempatan perdamaian".

Tak lama setelah tiba di Bali pada Kamis malam, Baerbock mengatakan (untuk Lavrov) bahwa dia akan "menemukan kata-kata yang sangat jelas bahwa kami tidak menerima pelanggaran hukum internasional ini".

 Di sela-sela KTT, dia juga bertemu dengan mitranya dari Indonesia Marsudi. Politisi Partai Hijau itu kemudian bertemu dengan rekan-rekannya dari Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris Raya untuk konsultasi awal.

KTT akan berakhir Rabu ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun