Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Apa Hasil Pertemuan Xi dan Biden di Bali Selama 3 Jam?

15 November 2022   15:38 Diperbarui: 15 November 2022   15:47 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Xi dan Biden Bertemu di Bali dan tampak tidak ada ketegangan.|Foto: AFP via Getty Images/SAUL LOEB via CNBC  

Apa yang menarik dari pertemuan Presiden AS Biden yang sangat ditunggu tunggu hasilnya sebagai berikut.

Pertemuan sebelum KTT G20 Joe Biden dan XI   adalah dicapai kesamaan pandangan  Xi Jinping dan Joe Biden.

Kedua negara itu mengutuk ancaman nuklir Rusia, demikian diberitakan sebuah harian Jerman 

Pernyataan tersebut,  telah menegaskan kembali penentangan mereka "terhadap penggunaan atau ancaman senjata nuklir di Ukraina".

Sejak awal perang agresi Rusia di Ukraina, perwakilan Moskow   secara terbuka mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir taktis di Ukraina. 

Menurut pernyataan, Xi "sangat prihatin dengan situasi di Ukraina".
China mendukung dimulainya kembali pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia. AS, NATO dan UE.

Pertemuan Xi dan Biden diumumkan Gedung Putih. Pertemuan tersebut terlaksana selama tiga jam.

Topik lainnya adalah program misil dan nuklir Korea Utara, yang sebagian besar diisolasi secara internasional dan memiliki sekutu penting di China. 

Biden mengatakan pada konferensi pers bahwa dia "yakin" China tidak ingin Korea Utara semakin meningkatkan konflik. 

Topik terpanas dalam pertemuan adalah Taiwan. China melihat negara pulau demokratis sebagai wilayah yang memisahkan diri.

 AS malahan  meningkatkan dukungannya untuk Taiwan, dan  China terpaka meningkatkan ancaman aksi militernya.

Menurut Gedung Putih, Biden mengecam tindakan China yang "semakin agresif" terhadap Taiwan yang merusak "perdamaian dan stabilitas" di kawasan.

Biden menekankan bahwa AS menentang "setiap perubahan sepihak dalam status quo" pada masalah Taiwan. 

Namun setelah pertemuan Biden berkata.
"Saya tidak berpikir akan ada upaya pihak China untuk menyerang Taiwan." 

Dia menggambarkan pertemuan dengan Xi sebagai ke "terus terang dan jelas".

Menurut kantor berita pemerintah China Xinhua, Xi memperingatkan Biden untuk tidak melewati "garis merah" dalam konflik Taiwan. 

Pemimpin China mendesak AS untuk menjauh dari konflik.
Ini ketidaksepakatan dalam banyak masalah dan diperdebatkan karena AS adalah semacam pelindung Taiwan  

Lalu titik sensitif lainnya adalah perang di Ukraina, yang tidak dikutuk oleh China

Ada juga tuduhan spionase, masalah ekonomi, dan pelanggaran hak asasi manusia di China, termasuk penganiayaan terhadap minoritas Uyghur di Xinjiang. 

Pemerintah AS berbicara tentang kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida - China berbicara tentang kebohongan dan memperingatkan bahwa AS tidak boleh ikut campur dalam urusan dalam negeri.

Tampaknya tidak banyak yang diharapkan  pemulihan hubungan yang baik antara AS dan China pada pertemuan tersebut. 

Namun sebagian besar melihatnya sebagai pertanda baik bahwa Xi dan Biden telah berbicara satu sama lain secara pribadi. 

Kedua negara telah memulainya meski terdapat beberapa hal yang tidak diterima China.

Tidak tampak ketegangan dalam pertemuan tersebut dan itu sebuah hal yang positif. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun