Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketegangan Myanmar Tidak Diundang KTT dan Biden Selip Bicara

13 November 2022   15:56 Diperbarui: 13 November 2022   16:06 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Junta Militer Marah  Tidak Diundang,  ASEAN menilai tak menunjukkan progres pemenuhan lima poin konsensus (Foto: REUTERS/STRINGER) via CNN

Media resmi Myanmar telah memperingatkan blok terhadap konsekuensi "negatif" dari penerapan jadwal untuk proses perdamaian.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, meminta Naypyidaw untuk "segera memulai proses inklusif", menjelang pertemuan antara ASEAN dan PBB.

“Jika situasi mengharuskannya,” para pemimpin ASEAN  dapat mengambil sikap yang lebih keras dengan menangguhkan Myanmar dari semua pertemuan.

Saat ini, hanya pertemuan puncak antara para pemimpin dan menteri luar negeri yang tertutup bagi junta.

 ASEAN  bertemu dengan beberapa mitra utamanya  seperti China yang diwakili oleh Perdana Menteri Li Keqiang, dan Korea Selatan di bawah Presiden Yoon Suk-yeol.

Presiden AS Joe Biden  berada di Phnom Penh pada Sabtu pagi.
Biden "terselip" lidah saat berpidato di KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Kamboja mengatakan dia ingin berterima kasih kepada " Perdana Menteri Kolombia atas kepemimpinannya sebagai Ketua ASEAN" (seharusnya Kamboja)

Presiden Amerika membingungkan Kamboja, di mana dia berada menyebut  Kolombia dalam pidato pembukaannya.

Konon kesalahan yang sama juga dilakukan  ketika meninggalkan Gedung Putih untuk perjalanan panjangnya ke Asia . Dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia "menuju Kolombia" sebelum dengan cepat mengoreksi dirinya sendiri dengan mengatakan "Maksud saya, Kamboja"

Joe Biden, yang telah berusia 80 tahun bulan ini,  dikenal karena banyak kesalahan  berbicara (pelupa)

Kesalahan terakhir presiden Amerika,  diperdebatkan dari sudut pandang geografis, namun berita tf.info.fr/Prancis menilai bagaimanapun tidak memalukan dibandingkan kesalahan wakil presidennya September lalu di Korea Selatan.

Kamala Harris, saat berkunjung ke zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dari Korea Selatan, mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki " aliansi dengan Republik Korea Utara , dan itu adalah aliansi yang kuat dan tahan lama." ( seharusnya Korea Selatan)

Kesalahan bisa terjadi, bukan pada orang tua tapi juga diusia muda seperti Kamala Harris.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun