sekolah masih penting untuk tetap dapat diadakan dan tidak dihapus.
Bagi saya pekerjaan rumah bagi anakBanyak alasan untuk itu, saya berpendapat pekerjaan rumah bagi sekolah anak  adalah juga   sebagai momen keterlibatan  anak dengan kita sebagai orang tua.
PR memungkinkan anak untuk berkomunikasi  dengan orang tua mengenai apa yang telah dia pelajari sepanjang hari di sekolah.
Beberapa anak senang mengerjakan pekerjaan rumah karena menjadi tugas yang nyata. Diakui itu terjadi pada anak yang pintar, sebaliknya terjadi pada anak yang lemah dalam beberapa mata pelajaran sangat tidak menyukai PR.
Keburukan lain, tidak semua anak cukup beruntung  memiliki orang tua yang tersedia dan dapat membantu mereka mengerjakan pekerjaan rumah. Â
Bagi anak anak tersebut menjadi kesulitan,  setelah dari sekolah  kembali ke rumah dan ada lagi PR.
Bagi orang tua yang punya waktu, perlu untuk menjelaskan pentingnya pembelajaran atau PR , lalu membimbing mereka dengan tenang.
Waktu pekerjaan rumah harus tetap menjadi waktu  berbagi menciptakan dan memperkuat ikatan keluarga dan emosional antara anak-anak dan orang tua.
Ini adalah momen konsentrasi: dengan demikian mencegah anak berkekeluyuran tidak tentu arah.
Anggapan  dari pihak orang tua, bahwa pekerjaan rumah lebih dianggap sebagai pekerjaan yang berlebihan seharusnya dihilangkan.
Pekerjaan rumah dari sekolah yang sewajarnya tidak  akan menyebabkan kelelahan emosional dan fisik bagi si anak.
Mereka masih akan cukup waktu dapat bermain dan ber sosialisasi dengan teman-temannya.
Pekerjaan rumah juga  akan dapat mengatasi  kegagalan sekolah si anak dengan memperpanjang waktu belajar dirumah.
Ada  beberapa cara sederhana, untuk membantu anak-anak mengerjakan pekerjaan rumah agar berhasil .
1. Rencanakan istirahat ketika Anak pulang sekolah. Â Anak-anak perlu istirahat dari kesibukannya, melepaskan ketegangan atau menenangkan diri.Â
2. Jika kesulitan ketika mengerjakan PR. beralih ke mata pelajaran yang lebih mudah di mana anak merasa nyaman dan percaya diri.Â
3. Berdayakan anak,  melakukan pekerjaan rumah mereka secara mandiri. Jika kesulitan baru dibantu  dengan petunjuk secukupnya Â
4.Jaga lingkungan kerja anak selama pekerjaan rumah dari suara gaduh dan televisi yang menyala.Â
5. Berada didekatnya selama pekerjaan rumah meyakinkan dan mendorongnya untuk menyelesaikan pelajaran.
6. Jangan berlarut larut dalam waktu pekerjaan rumah sekolah . Waktu kerja 30 menit sampai 1 jam  tidak boleh lebih atau dilanjutkan nanti.Â
Belum saatnya  meniru beberapa teori dari mancanegara yang berpendapat tidak perlu PR bagi anak.
Anak anak tersebut waktu belajarnya lebih panjang dari waktu belajar anak Indonesia sehingga tidak perlu lagi dibebankan PR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H