Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kriket, Olahraga yang Tidak Populer di Indonesia

2 November 2022   05:46 Diperbarui: 2 November 2022   05:49 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taliban mengatakan tak lama setelah mengambil alih kekuasaan bahwa jadwal tim putra Afghanistan untuk kejuaraan dunia tidak akan terganggu.

Kriket  abad ke-16 milik  kelas pekerja dan dibenci oleh orang kaya.

Sekitar tahun 1820, kriket datang dalam dua versi: kriket untuk kelas menengah ke atas dan kriket untuk kelas menengah ke bawah.

Olahraga telah terkenal di bekas jajahan Inggris: India, Sri Lanka, Pakistan, Selandia Baru, Hindia Barat Inggris, Afrika Selatan, dan Australia.
 
Kriket melawan dua tim yang terdiri dari 11 pemain yang bersaing secara bergantian di lapangan.  
Pada awal pertandingan, tim menarik undian dan pemenang undian memilih untuk "mengalahkan" atau "melempar"

Tim pemukul mencetak poin, yang disebut lari. Tujuan permainan ini adalah untuk mencetak angka sebanyak mungkin.

Untuk mencetak angka lari, pemukul harus memukul bola sejauh mungkin agar memiliki waktu untuk berlari dan menyentuh garis gawang sebelum bola kembali

Setiap kali dia menyentuh garis ini, sebuah lari akan dicetak untuk timnya. Jadi semakin jauh bolanya, semakin banyak perjalanan bolak-balik yang bisa dia lakukan dan dapatkan poin karena setiap perjalanan lari pulang pergi dicatat wasit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun