David Petraeus juga mengatakan bahwa Rusia berada dalam situasi yang sangat sulit karena Ukraina sekarang memiliki tentara yang lebih besar dan lebih mampu di tanahnya daripada Rusia Â
 Ukraina telah melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik daripada Rusia dalam merekrut, melatih, memperlengkapi (berkat bantuan besar-besaran senjata, amunisi, dan peralatan AS senilai lebih dari $18 miliar), organisasi dan penempatan tentara dan unit tambahan, ujarnya.
Tanda tanda ini sebenarnya sudah mulai tampak  dapat kita lihat dari beberapa hal yang terjadi .
Pada tangan 20 Oktober, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pasokan senjata NATO ke Ukraina dan dukungan militer ke Kyiv sudah mendekati garis berbahaya atau bentrokan militer langsung dengan Rusia.
"Negara-negara NATO  berlomba satu sama lain untuk memberikan senjata dan amunisi kepada pemerintah Kyiv, melatih personel dan  instruksi bagaimana melakukan operasi tempur.
Zakharova sangat mengkritik rencana Uni Eropa untuk meningkatkan bantuan ke Ukraina. Â membuat Uni Eropa (UE) menjadi pihak dalam perang Ukraina.
 Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov menuduh AS telah lama melewati semua garis merah yang ditetapkan Moskow.
“Hubungan Rusia-AS berada dalam keadaan yang sangat buruk. Saya harus mengakui bahwa tidak ada perubahan yang terjadi dalam retorika Gedung Putih
 Amerika Serikat melihat kelemahan Rusia dilapangan menghadapi Ukraina dan ingin menyelesaikan dengan cepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H