Boris Johnson kemungkinan akan kembali, Pimpin Inggris Sebagai PM. Mundurnya Lizz Truss dari kursi  dia dapat  mengambil alih  Perdana Menteri Inggris yang sebelumnya dia tinggalkan.
Boris Johnson  bisa menyelamatkan Konservatif dan Inggris dalam ketidak pastian, rasanya antara kejutan dan tidak,  karena ia  kita kira masih populer di Inggris.
Bagi kita adalah gayanya yang lucu, humoris, tapi serius dengan pendekatannya yang lugas.Â
Tapi bagi publik Inggris juga dia punya kebijakan garis keras terhadap Rusia.  Moskow pantas khawatir karena  bagi Kremlin  dapat menyebabkan lebih banyak ketegangan.
Sebuah surat kabar Inggris dengan editor politiknya Steven Swinford mengungkapkan bahwa Boris Johnson berencana untuk ikut  dalam pemilihan untuk kursi perdana menteri Inggris.
Setelah berita itu, banyak kantor berita lain mengulas dan membagikan informasi serupa.
" Boris Johnson diharapkan untuk berpartisipasi dalam pemilihan kepemimpinan Partai Konservatif. untuk kepentingan nasional," tulis Swinford di situs web halaman Twitter-nya.
"Boris Johnson,"Saya akan kembali", itu adalah  headline tabloid The Sun. Tabloid Daily Telegraph juga mengutip  kemungkinan kembalinya Boriss Johnson ke kursi PM Â
Kembalinya Boris Johnson bukan tanpa ada halangan, beberapa anggota parlemen Tory bahkan memperingatkan mereka akan mundur jika Johnson kembali.
Tapi  pendukung kuat Boris Johnson, mantan Menteri Kebudayaan Nadine Dorries memuji sang mantan Bos itu sebagai "pemenang", yang "dibutuhkan partai untuk bertahan hidup.
"Dia punya kesempatan," kata David Lidington, mantan anggota pemerintahan Theresa May, kepada BBC menguatkan.
Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa mayoritas anggota Parlemen sebelumnya meminta dia "undur diri."
Tapi kini tampaknya bisa berubah, menjadi pukulan bagi  Rishi Sunak yang sudah berbesar hati karena saingan beratnya Lizz Truss yang mengalahkan dalam pemilihan lalu telah mundur.
Ben Wallace juga  difavoritkan untuk menjadi perdana menteri tentunya harus berjuang lebih keras untuk melawan popularitas Boris Johnson.Â
Boris Johnson telah mempersiapkan diri untuk kembali setelah
pasar keuangan Inggris berada dalam kekacauan sejak 23 September 2022 lalu.
Dalam sebuah pernyataan pada 17 Oktober, Perdana Menteri Liz Truss meminta maaf atas "kesalahan" dalam kebijakan ekonomi kontroversialnya yang telah menyebabkan kepercayaan investor turun.Â
Waktu itu Lizz Truss bersikeras bahwa dia tidak akan mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Inggris.
Baru tanggal  20 Oktober Lizz Truss menyatakan pengunduran diri
Dia menjabat bahwa  sebagai Perdana Menteri Inggris pada saat yang sulit, ketika situasi ekonomi internasional  sangat tidak stabil.
“Inggris telah terlalu lama berada dalam cengkeraman pertumbuhan ekonomi yang rendah.Â
Pemilihan PM akan dipercepat, Liz Truss, akan menjabat  sebagai Perdana Menteri Inggris sampai penggantinya dipilih yang mungkin Jumat depan  seminggu setelah pengunduran diri Liz Truss.Â
Publik akan melihat Boris Johnson, Rishi Sunak atau Ben Wallace atau siapapun yang pavorit menjadi PM berikutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI