Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Arab Saudi Mulai Mendekat ke Rusia, AS Kehilangan Pengaruh

19 Oktober 2022   11:47 Diperbarui: 19 Oktober 2022   12:13 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arab Saudi mulai Mendekat ke Rusia.| Foto Getty images via BBC 

Arab Saudi akan tinggalkan AS bergabung dengan Rusia dalam BRICS jika itu terjadi menjadi kekalahan besar AS di Timur Tengah.

Situasi di Arab Saudi cukup menarik setelah Amerika marah pada negara tersebut karena tidak mau menuruti kemauan AS.

AS minta agar meningkatkan produksi minyak, Arab Saudi dan OPEC Plus justru melakukan pengurangan produksi minyak pada 5 Oktober lalu .

Ini membuat Amerika sangat kecewa meski telah berusaha membujuk.

OPEC Plus  mengatakan bahwa pasar global sedang dalam gejolak karena invasi Rusia ke Ukraina dan epidemi Covid-19 . 

Jadi mereka akan memangkas produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari. 
Joe Biden mengatakan bahwa dia tidak senang dengan langkah pemotongan minyak oleh OPEC.

Ketidak serangan AS dijawab  dengan langkah Arab Saudi akan menjauh dari AS.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakam bahwa Arab Saudi telah menyatakan minatnya  untuk bergabung dengan Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan (BRICS).

Presiden Ramaphosa baru saja berkunjung ke Arab Saudi, menyatakan terhadap hal diatas.
Hal itu akan dibahas dalam pertemuan puncak di Afrika Selatan tahun depan.

Arab Saudi secara serius menyatakan niatnya untuk bergabung - kelompok 5 negara BRICS.

Negara-negara seperti Kuwait, UEA, Oman anggota OPEC  menegaskan bahwa keputusan untuk memotong 2 juta barel per hari adalah keputusan bersama.

Keputusan itu  berdasarkan  masalah ekonomi bukan politik. 

Arab Saudi sejak dulu adalah pendukung AS, dalam segala hal, karena Amerika menjamin keamanan, tapi persepsi ini tampaknya telah berubah.

Arab Saudi telah mulai menjadi kekuatan yang matang,  penuh percaya diri.

Pilihan AS seperti yang dilaporkan The Wall Street Journal  AS mungkin dapat mencabut sanksi dari Venezuela untuk memenuhi kekurangan minyak dunia  

Venezuela adalah produsen minyak utama di tahun 90-an, tetapi  kurangnya investasi, korupsi, dan salah urus, sanksi dijatuhkan oleh pemerintahan sebelum Biden  yaitu Trump.

AS menghadapi dilema di Arab Saudi bermungkinan besar  akan  kehilangan pengaruhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun