Dampak pertama lingkungan , kebocoran 7,5 juta ton emisi karbon dioksida mencemari laut.Â
Di pertemuan Dewan Keamanan PBB, 30 September 2022, Sergei Kupriyanov, juru bicara Gazprom Rusia merujuk pada ledakan dari sistem pipa gas Nord Stream di Laut Baltik dengan kapasitas desain 110 miliar meter kubik gas per tahun.
Jalur yang rusak dapat diperbaiki dalam waktu satu tahun dan sangat sulit bekerja di bawah laut,
Gazprom perusahaan minyak dan gas Rusia harus membongkar air dari pipa, menghilangkan puing-puing batu agar bagian dalam pipa tidak rusak.
Bagian dalam dari pipa tidak dirancang untuk menahan kontak yang lama dengan air laut.Â
Biayanya  bisa berjumlah ratusan juta dolar. Perusahaan yang mengoperasikan jaringan pipa Nord Stream adalah perusahaan yang terdaftar di Swiss «Nord Stream AG», yang tidak dikenakan sanksi Barat. Kepemilikannya patungan dengan perusahaan Rusia Gazprom.
Keinginan  Moskow dan Jerman untuk segera memperbaiki kesalahan, dapat menghapus kecurigaan terhadap Rusia atau Jerman atas insiden peledakan.
Meledaknya Nord Stream bagi Eropa memperdalam krisis energi negara tersebut.  Meskipun penyelidikan belum selesai, jika  mengikuti logika mereka yang berkepentingan untuk memutus pasokan gas ke Eropa adalah; Amerika Serikat, Rusia, Ukraina, Polandia, negara-negara Baltik dan Inggris.
Dampaknya,  Jerman  paling terpengaruh oleh gangguan aliran gas Rusia. Nordteram masih misteri dan kapan diperbaiki masih tanda tanya karena makin lama dibiarkan makin rusak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H