Melihat begitu banyaknya bantuan Amerika Serikat dan Barat (Eropa) membantu Ukraina . Bisakah terjadi konflik terbuka dengan  Rusia.?
Kekhawatiran itu pasti ada, ini diakui, sendiri oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional  AS John Kirby di Washington.
Ia mengatakan risiko AS dan NATO ditarik ke dalam konflik Rusia-Ukraina saat ini sangat tinggi.
AS Â akan terus memberikan kemampuan yang dibutuhkan Ukraina di medan perang.
Rusia telah berulang kali memperingatkan Barat agar tidak mengirim senjata ke Kyiv namun telah diabaikan.
Pada 12 Oktober lebih dari 50 negara Barat yang tergabung dalam Grup Kontak Pertahanan Ukraina bertemu dan berjanji untuk memberikan lebih banyak senjata ke Kyiv.
Senjata yang akan diberikan, terutama senjata anti-pesawat, menangkal  melancarkan serangan serangan rudal ke Ukraina.
Sebelumnya, Gedung Putih sangat berhati-hati dalam memasok senjata mematikan ke Kiev. Tapi setelah hampir delapan bulan sejak konflik pecah, AS dan sekutunya makin berani  memasok Ukraina dengan ribuan rudal anti-tank ringan Javelin dan rudal anti-pesawat Stinger dan senjata yang lebih kuat.
Hingga saat ini, Pentagon (Amerika Serikat) Â telah mengirimkan senjata senilai $16,9 miliar ke Ukraina sejak konflik Moskow-Ukrania pecah .
Daftar tersebut mencakup 16 sistem rudal HIMARS, lebih dari 150 meriam, puluhan ribu rudal anti-tank dan hampir satu juta peluru.
Namun meski  Koordinator Komunikasi Strategis Gedung Putih, John Kirby, mengatakan hal itu (risiko sangat tinggi) dia membela kepentingan AS mengirim senjata ke Ukraina.
 Saat ini Amerika  dalam persiapan  mengirimkan dua sistem NASAMS pertama ke Ukraina "dalam waktu dekat."
Kirby menolak memberikan tanggal spesifik kapan sistem NASAMS akan tiba, namun Washington akan mempercepat proses pengiriman ke Kyiv. NASAMS adalah senjata canggih lainnya yang efektif dapat menangkis serangan Rudal Rusia untuk melindungi langit Ukraina.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg  juga mengatakan"kemenangan Rusia di Ukraina akan menjadi kekalahan bagi NATO,"
Kini dalam dua hari terakhir ini Rusia telan melakukan serangan dahsyat pasca runtuhnya jembatan Krimea yang menghubungkan ke kota kota Rusia.Rusia.
Negara tersebut memfokuskan ke pembangkit listrik membuat Ukraina dalam kegelapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H