Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gunung Api yang Mengancam Dunia

10 Oktober 2022   05:52 Diperbarui: 10 Oktober 2022   06:28 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Foto: Matangi Tonga Online/Handout/Reuters

Kabel bawah laut rusak, yang mengganggu komunikasi negara dengan dunia luar selama beberapa hari. Gelombang kejut terbentuk yang menyebabkan tsunami yang mencapai pantai Jepang , Amerika Utara dan Selatan.

Letusan terjadi karena peningkatan tekanan gas mirip dengan bagaimana botol sampanye dibuka.

Poyahuheu  Chili. Setelah letusan pertama pada Rabu, letusan kedua terjadi hari berikutnya - Kredit foto: AFP DAVID CORTES SEREY
Poyahuheu  Chili. Setelah letusan pertama pada Rabu, letusan kedua terjadi hari berikutnya - Kredit foto: AFP DAVID CORTES SEREY
Pada Juni 2011, terjadi ledakan tiba-tiba gunung berapi Poyahueu Chili di Andes. Massa abu terus meletus hingga ketinggian lebih dari sepuluh kilometer, yang menutupi semua desa terdekat.Buenos Aires  terpaksa menangguhkan penerbangan dan membatalkan penerbangan. 

Di sungai dan danau, suhu air naik hingga 45 derajat.

 Foto: Matangi Tonga Online/Handout/Reuters
 Foto: Matangi Tonga Online/Handout/Reuters
Ledakan vulkanik terkenal lainnya dalam beberapa dekade terakhir adalah letusan gunung berapi Eyjafjallajkull di Islandia pada musim semi 2010.Lalu lintas udara di seluruh Eropa utara terganggu, dan ribuan penerbangan dibatalkan.

Ketinggian kolom abu mencapai lebih 13 kilometer,  memasuki stratosfer .Menurut statistik dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional, maskapai penerbangan kehilangan setidaknya $ 200 juta per hari dari pembatalan penerbangan.

Bencana besar bisa terjadi di Bumi bukan tabrakan luar angkasa saja tapi akibat gunung api.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun