Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ukraina Mendesak untuk Menjadi Anggota NATO setelah 4 Wilayahnya Dianeksasi Rusia

6 Oktober 2022   05:58 Diperbarui: 6 Oktober 2022   07:28 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 Ukraina ingin Untuk  dapat segera Menjadi  "Anggota NATO" dengan meminta aksesi dipercepat atau dipermudah.  Namun  jalan terjal bagi Ukraina untuk memenuhi impiannya itu. 

Setelah Rusia mencaplok empat wilayah di Ukraina,  Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali mendesak agar segera bergabung menjadi anggota NATO.

Kita lihat   ada semacam keraguan bagi NATO atas permintaan Ukraina itu. NATO  masih memegang beberapa persyaratan yang mengganjal bagi Ukraina.

Untuk dapat bergabung dengan NATO, setiap negara kandidat NATO harus memenuhi persyaratan militer, politik, ekonomi, dan hukum.

Ukraina harus menunjukkan komitmennya terhadap demokrasi, kebebasan individu, dan dukungan untuk supremasi hukum.

Dalam analisis tahun 2020, Transparency International, pengawas anti-korupsi, menempatkan Ukraina di peringkat 117 dari 180 negara, dalam peringkat Korupsi jauh di bawah semua negara anggota NATO. 

Kepala aliansi militer NATO mencatat bahwa untuk bergabung dengan NATO, Ukraina membutuhkan persetujuan dari 30 negara anggota. Bahkan jika hanya satu negara yang tidak setuju, prosesnya harus dihentikan.

Swedia dan Finlandia mengalami kesulitan dalam perjalanan mereka ke keanggotaan NATO ketika Turki keberatan dengan dua negara itu  bergabung dengan NATO dengan alasan dukungan kedua negara untuk pasukan yang dianggap Ankara sebagai teroris.

Proses bergabungnya Ukraina dengan blok tersebut  mungkin juga menghadapi hambatan dengan anggota NATO lainnya, Hungaria.

 Hongaria telah berulang kali memblokir upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO dan UE.

Presiden Bulgaria Rumen Radev mengatakan bahwa Ukraina hanya dapat bergabung dengan NATO setelah Kiev dan Moskow mencapai kesepakatan damai.

Menurut Presiden Radev, keputusan aksesi Ukraina ke NATO harus dibuat hanya setelah ada tanda-tanda yang jelas dari resolusi damai konflik Rusia-Ukraina, dan kedua belah pihak menerimanya.
Pandangan negara-negara Eropa lainnya tentang hal ini juga penting.

Pada tahun 2008, baik Prancis dan Jerman menolak upaya AS dan sekutu lainnya untuk membawa Ukraina ke NATO. Pada Februari 2022.

Presiden Putin menyatakan bahwa NATO merupakan ancaman bagi Rusia. Putin mengatakan dimulainya operasi militer di Ukraina bertujuan untuk menghilangkan Rusia dari ancaman ini, dengan mengatakan itu adalah bahaya bagi integritas teritorial Moskow.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan akhirnya mengatakan bahwa sekarang bukan waktu yang tepat untuk mempertimbangkan permohonan Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

“Saat ini yang perlu menemukan cara terbaik untuk mendukung Ukraina di lapangan,” kata Sullivan.

 Sekretaris Jenderal NATO menjanjikan dukungan tak tergoyahkan untuk Ukraina tetapi sulit bagi Ukraina menjadi anggota NATO saat ini.

Bergabung saat ini dengan NATO   dapat memperumit perang Ukraina dan Rusia.

Menurut Pasal 5 Perjanjian NATO, setiap serangan bersenjata terhadap satu atau lebih anggota aliansi dianggap sebagai serangan terhadap aliansi secara keseluruhan dan semua anggota harus segera membantu para korban serangan tersebut.

Jika Ukraina bergabung dengan maka Pasal 5 akan diaktifkan.  

“NATO akan terlibat dalam perang  secara lebih langsung.

“Sekarang Ukraina fokus pada penyelesaian konflik. Pada titik ini, penting untuk mempertahankan wilayah Ukraina dan mendorong mundur pasukan Rusia," alasan NATO disamping persyaratan lain. 

 Ukraina diminta tak perlu khawatir, karena “Ukraina akan tetap dilindungi  dari ancaman nuklir."

Amerika Serikat mengatakan akan mengambil tindakan tegas, dengan peringatan mantan Direktur CIA David Petraeus.AS dan sekutunya akan menghancurkan pasukan dan kendaraan militer Rusia di Ukraina menenggelamkan Armada Laut Hitam jika Moskow menggunakan senjata nuklir.

Meski belum pasti kita kira masih sulit bagi Ukraina bergabung dengan NATO.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun