Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Solusi Dua Negara Israel dan Palestina Mungkinkah?

1 Oktober 2022   11:01 Diperbarui: 1 Oktober 2022   11:05 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AS masih berpegang pada solusi 2 negara konflik Israel-Palestina |Foto : republika.co.id

Perdana Menteri Israel Yair Lapid Kamis  menyerukan solusi dua negara antara Israel dan Palestina. 

“Kesepakatan dengan Palestina, atas dasar dua negara untuk dua bangsa, adalah hal yang tepat untuk keamanan Israel, " kata Yair Lapid di sidang umum PBB 

Penyebutan hal tersebut oleh Lapid adalah yang pertama dari pemimpin Israel di PBB sejak tahun 2016.

Selanjutnya Lapid meminta negara-negara Islam,  Arab Saudi dan sebagainya  dengan mengatakan: “Israel tertarik untuk  perdamaian dengan tetangga kami.  Timur Tengah adalah rumah kami, dari Arab Saudi hingga Indonesia, untuk mengakui hal ini dan berbicara kepada kami untuk perdamaian." Kata Lapid

"Kami hanya memiliki satu syarat, bahwa negara Palestina di masa depan menjadi negara yang damai,  tidak akan menjadi basis teroris  di mana Israel  dapat terancam." tambahnya.

Sehari setelah itu Presiden Palestina Mahmoud Abbas menganggap seruan Lapid sebagai  "masalah yang positif".

 "Ujian nyata dari keseriusan  ini adalah pemerintah Israel segera duduk di meja perundingan untuk menerapkan solusi dua negara," ujar presiden Palestina.

Mahmud Abbas menekankan,  agar Israel menghentikan semua tindakan sepihak yang merusak solusi dua negara.

Abbas mengatakan hal tersebut dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Jumat, 23 September 2022.

 "kepercayaan kami   terkikis, karena kebijakan pendudukan Israel," Abbas mengatakan.
 "Israel  tidak dapat lagi dianggap sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam proses perdamaian."

Dia mengatakan bahwa  pemerintah Barat mendukung formula dua negara, tapi menghalangi  dengan tidak mengakui Palestina sebagai negara dan melindungi Israel.

Dia meminta PBB untuk mengakui keanggotaan penuh Negara Palestina, dan  mengakhiri pendudukan Israel didaerah Palestina.  

Presiden AS Joe Biden  selama kunjungan ke Israel pada bulan Agustus, menyatakan dukungan untuk proposal tersebut.

Mantan PM Israel  Netanyahu telah lama menentang solusi dua negara.
Namun Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menulis di Twitter pada hari Jumat bahwa  Israel akan bekerja untuk memastikan bahwa upaya untuk memberikan keanggotaan penuh kepada Palestina. Pembicaraan damai yang disponsori AS antara Israel dan Palestina gagal pada tahun 2014.

Israel merebut Yerusalem Timur , Tepi Barat dan Jalur Gaza, daerah Palestina  dalam perang 1967.

Israel telah mengkonsolidasikan kendalinya atas wilayah Palestina yang diduduki melalui kekuasaan militernya atas jutaan warga Palestina . Israel melakukan pembangunan permukiman yang berkelanjutan.

Sebagian besar negara menganggap pemukiman Israel di Tepi Barat ilegal, dan Israel menolak itu dan mengatakan bahwa tanah itu mewakili benteng pertahanan dan hak yang diperoleh.

Pembicaraan Israel itu masih harus dibuktikan dengan keseriusan Israel yang tentu saja tidak merugikan Palestina. Mungkinkah kedua belah pihak mencapai kesepakatan, masih akan dilihat kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun