Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Grand Slam Terbanyak 21 Kali, Rafael Nadal

24 September 2022   16:29 Diperbarui: 24 September 2022   16:30 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roger Federer dan Rafael Nadal adalah pemain tenis paling berprestasi dalam sejarah Grand Slam|Foto : sportheroes.

 " Grand Slam" adalah sebutan pemain menjuarai tenis di  empat kejuaraan yaitu Australia open, Wimbledon,  Perancis  open dan AS open 

Kemenangan dalam turnamen ini memberikan poin peringkat lebih dan hadiah uang, perhatian paling besar dari publik dan media jadi selebriti.

Ada juga  istilah "Small Slam" yang digunakan untuk menyebut para pemain yang berhasil memenangkan tiga dari empat turnamen terbesar diatas. 

Grand Slam sendiri adalah hadiah simbolis. Piala, vas, patung atau perlengkapan penghargaan lainnya.

Menangnya  Stefi Graf di Olimpiade 1988, muncul istilah  "Golden Slam" atau  "Super Slam" yang berarti semua kemenangan Grand Slam dan Olimpiade dalam satu musim tenis.

Petenis Spanyol Rafael Nadal yang  memenangkan Australia Terbuka 2022 menjadi pemegang rekor jumlah kemenangan Grand Slam terbanyak. 

Rafael Nadal mengalahkan petenis Rusia Danil Medvedev di final Australia Terbuka 2022  dan memenangkan rekor gelar Grand Slam yang ke-21.

Di final beregu putra turnamen Grand Slam Australia  Nadal duel dengan petenis Rusia  hampir 5 setengah jam.

Ini adalah final Grand Slam terpanjang kedua yang pernah terjadi.

Medvedev memenangi dua set pertama, namun Nadal berhasil mengalahkan lawannya di tiga set berikutnya.

Rafael Nadal memperbarui rekor, diatas  Novak Djokovic dan Roger Federer yang  hanya memiliki 20 kemenangan Grand Slam. 

Nadal pertama kali menjadi juara di Australia Terbuka pada tahun 2009. Setelah itu   di Perancis Terbuka.
Dia juga menang 4 kali di AS Terbuka  dan dua kali - di Wimbledon.

Rafael Nadal menarik perhatian , bahkan saat masih junior. Ia memenangkan gelar ATP pertamanya pada usia 18 tahun, dan pada usia 19 tahun ia memenangkan trofi utama di Roland Garros untuk pertama kalinya. 

Ia memberikan bola putaran yang tidak biasa yang tidak bisa ditangani oleh semua lawan.

Bermain kidal salah satu keuntungannya.

Rafael akan kurang efektif jika dia tidak kidal.  sebagian besar lawan berada dalam masalah serius.

Ketika Paman Tony mulai melatih keponakannya di tahun 90-an, dia memiliki contoh pemain kidal tenis yang sukses seperti Martina Navratilova, Jimmy Connors, John McEnroe.

Pamannya Toni Nadal dengan cermat mempelajari semua artikel dan statistik yang relevan, dan memutuskan bahwa akan lebih menguntungkan bagi Rafael Nadal keponakannya untuk bermain dengan tangan kirinya. 

 “Saya tidak kidal, tetapi saya bermain dengan tangan kidal. Saya tidak bisa bermain dengan tangan kanan saya sama sekali. Saya tidak bisa melakukannya. Saya melakukan segalanya dengan tangan kanan kecuali sepak bola dan tenis. 

Saya bermain tenis dengan tangan kiri saya dan sepak bola dengan kaki kiri saya. Ketika saya mulai bermain, saya tidak hanya memiliki backhand dua tangan, tetapi juga forehand dua tangan. Dan kemudian tidak ada yang bisa mengerti apakah saya kidal ,kata Nadal.

Itulah Rafael Nadal sang juara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun