Menarik untuk dilihat, apakah Putin sangat terdesak atau ingin segera menang di Ukraina kita lihat apa yang dilakukan Putin saat ini.
Putin mulai dengan pilihan memobilisasi rakyat Rusia dan mengirim tentara cadangan untuk berperang di Ukraina .
Keputusan Vladimir Putin untuk memobilisasi tentara cadangan menimbulkan reaksi baik bagi barat maupun dalam negeri Putin sendiri.
Keputusannya ini memicu protes di Rusia dan ratusan penangkapan terjadi. Putin secara dramatis memanggil 300.000 tentara cadangan Rusia untuk bertempur di Ukraina dan mobilisasi parsial bagi rakyat Rusia.
Sebuah langkah yang digambarkan Barat sebagai keputusasaan.
Reaksi dalam negeri adalah turunnya para pengunjuk rasa di seluruh Rusia menolak jadi tentara.
Lebih dari 1.300 orang telah ditangkap di 38 kota berbeda di negara itu.
Menurut kelompok pemantau OVD-Info - protes terbesar sejak Putin melancarkan serangannya pada Februari.
Di Moskow setidak tidaknya 50 orang ditahan oleh polisi dengan perlengkapan anti huru hara.
Di Saint Petersburg, polisi mengepung dan menahan sekelompok kecil demonstran yang naik bus sambil terus meneriakkan "Tidak ada mobilisasi"
“Semua orang takut, "untuk perdamaian" saya tidak ingin menembak,” kata pemrotes Vasily Fedorov, seorang mahasiswa yang mengenakan simbol perdamaian di dadanya.
Penerbangan dari Rusia hampir penuh minggu ini, menurut data maskapai dan agen perjalanan, "eksodus " orang-orang yang tidak ingin bergabung dengan konflik.
Pada hari yang sama dengan perintah mobilisasi Putin, Ukraina mengumumkan pertukaran 215 tentara yang dipenjara di Rusia dikembalikan ke Ukraina. Namun tidak meredakan situasi.
Para pemimpin Barat telah menyatakan kemarahan atas langkah terbaru Putin tersebut.
Begitu juga rencana Moskow untuk mengadakan referendum pencaplokan minggu ini di wilayah Ukraina di bawah kendali Rusia.
Donetsk dan Lugansk di timur dan Kherson dan Zaporizhzhia di selatan mengadakan pemungutan suara lima hari mulai Jumat.
Ini adalah sebuah taktik lain yang memungkinkan Moskow menuduh Ukraina menyerang apa yang disebut wilayah Rusia. Disebut garis merah oleh Putin, kalau diserang Ukraina berarti bukan pertahanan diri.
Turki adalah anggota NATO berbicara menentang rencana referendum Rusia pada hari Rabu, menyebut "tidak sah".
Referendum mengikuti pola yang ditetapkan pada tahun 2014, ketika Rusia mencaplok semenanjung Krimea ke Ukraina setelah pemungutan suara serupa.
Seperti pada tahun 2014,
AS , Jerman dan Perancis mengecam jajak pendapat terbaru, dengan mengatakan masyarakat internasional tidak akan pernah mengakui hasilnya.
Dalam pidato yang direkam sebelumnya Rabu pagi, Putin menuduh Barat berusaha "menghancurkan" Rusia dengan mendukung Kyiv saat ia mengumumkan mobilisasi militer parsial.
“Ketika integritas teritorial negara kami terancam, kami pasti akan menggunakan semua cara yang kami miliki untuk melindungi Rusia dan rakyat kami,” kata Putin.
Dalam rapat umum PBB, Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak dunia untuk "memberikan tekanan maksimum" pada Putin, sementara Kanselir Jerman Olaf Scholz mengecam seruan itu sebagai "tindakan putus asa".
Perdana Menteri Inggris Liz Truss - dalam aksi pertamanya sejak mengambil alih PM dari Boris Johnson - berjanji untuk mempertahankan "dukungan militer bagi Ukraina selama diperlukan"
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengutuk "retorika nuklir berbahaya dan sembrono" dari Putin.
Diplomat senior dari Uni Eropa mengadakan pertemuan darurat Rabu malam di PBB untuk membahas kemungkinan sanksi baru terhadap Rusia.
"Kami akan mempelajari, kami akan mengadopsi langkah-langkah pembatasan baru, baik pribadi maupun sektoral," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.
Ia menambahkan bahwa keputusan akhir harus diambil secara resmi.
Jika tentara cadangan turun dan mobilisasi umum, adalah kekuatan besar Rusia.
Dalam serangan balasan besar-besaran dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Kyiv telah merebut kembali puluhan kota dan desa.
Dalam pengakuan yang langka, Moskow mengatakan pada hari Rabu bahwa 5.937 tentara Rusia telah tewas di Ukraina sejak Februari.
Tampaknya Putin tidak mau kalah berusaha sekuatnya dan sekarang mobilisasi tentara cadangan sebagai jawaban untuk kemenangan Rusia di Ukraina.
Apakah ini suatu tanda kegagalan Putin di Ukraina kita akan lihat akhirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H