CSTO Â mengatakan Kamis, melalui Sekretaris Jenderalnya Stanislav Zas segera mengadakan pembicaraan dengan pejabat militer kedua negara Â
Bentrokan antara masyarakat atas tanah dan air di sepanjang perbatasan yang telah lama diperebutkan dua negara itu adalah kejadian berulang kali, namun korban kali ini sangat besar.
Daerah di sekitar Vorukh Tajikistan, sebuah pemukiman yang dikenal sebagai daerah kantong karena dikelilingi oleh wilayah Kirgistan, merupakan titik nyala utama.
Penembakan yang terjadi saat ini merupakan pertempuran terberat dalam beberapa tahun terakhir.
 Pada tanggal 20 September, badan media Komite Negara untuk Keamanan Nasional mengatakan bahwa Kirgistan dan Tajikistan telah menandatangani sebuah protokol untuk menyelesaikan konflik bersenjata di daerah perbatasan.
Mereka menekankan bahwa langkah tersebut menciptakan kondisi untuk penghentian total permusuhan, penarikan pasukan dan peralatan militer ke garnisun, inspeksi bersama pos perbatasan dan kantor komando.
Protokol ditandatangani oleh Ketua Komite Negara Kirgistan untuk Keamanan Nasional Kamchybek Tashiev dan dari Tajikistan Saimumin Yatimov.
Kedua pihak akan terus bekerja sama untuk segera memulihkan perdamaian dan stabilitas di daerah perbatasan, kata badan media itu.
Diharapkan tidak terjadi lagi  apalagi kedua negara itu bertetangga boleh dikatakan ber etnis  sama.
Damai lebih baik..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H