Diduga hacker Bjorka adalah anak muda yang berusia sekitar 20 tahun. Ini dilihat dari gayanya suka emosional dalam beraksi, analisis seorang pakar.
Jika benar, bertambah lagi data hacker muda yang mengguncang dunia maya.
Hacker mampu menggulingkan kekuatan besar seperti melawan ketidakadilan.  Teknik   mereka bisa berkembang menjadi  salah satu kekuatan yang mengesankan.
Daya rusaknya bisa besar
baik secara politis dan ekonomi.
Tahun 2021, Amerika Serikat sampai mengumumkan bahwa  serangan ransomware pada tingkat yang sama dengan terorisme .
Menurut Majalah CPO, seluruh dunia menderita kerugian triliunan dolar karena mencoba memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh peretasan.
 Apakah Bjorka bisa masuk dalam hacker paling berbahaya, belum diketahui namun saat ini dia masih diremehkan dianggap belum apa apa.
Hacker adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menembus sistem keamanan komputer atau jaringan komputer, untuk mendapatkan akses ke data.
Tujuan dari  hacker  bermacam-macam. Ada hacker yang cuma iseng  menguji sistem keamanan bisa juga melakukan tindakan kriminal.
Mengutip dari Tech Funnel, hacker digolongkan  menjadi beberapa jenis hacker.
Ada yang disebut  black hat hacker (peretas dengan motif jahat) ada pula yang disebut white hat hacker (peretas yang berpola baik).
Grey hat hacker yaitu peretas yang tidak dapat diprediksi motifnya, atau hacktivist yaitu peretas  yang suka menyampaikan aspirasinya.
Melihat kategori diatas Bjorka bisa dibilangkan ke grey hat atau bisa jadi hacktivist. Di Indonesia banyak hacker yang berprestasi dan beberapa diantaranya direkrut untuk hal berguna . Ada suara  dari DPR, pakar dan instansi agar merekrutnya menjaga keandalan data dan mencegah hacker lain menyerang.
Â
Disamping Indonesia, kita lihat prestasi hacker dunia ini.
 Jonathan James terkenal karena meretas Departemen Pertahanan AS di usianya yang baru 15 tahun.Â
Ditangkap pada tahun 2000, ia menemukan lebih dari 3.000 pesan rahasia dari karyawan. Dia cuma dihukum 6 bulan di penjara.
Setelah Jonathan James ada nama
Kevin Poulsen. Dia baru berusia
usia 17 tahun, Â meretas ARPANET pada tahun 1983 dan, pada tahun 1988, ia meretas komputer pemerintah dan menemukan dokumen rahasia mengenai situasi politik di Filipina.
Kevin Mitnick adalah  masih remaja, ia menyusup ke Komando Pertahanan Luar Angkasa Amerika Utara (NORAD), sebuah eksploitasi yang akan menginspirasi film War Games.  Memang, dia tidak pernah ingin memanfaatkan data yang dia miliki.
Michael Case  usia 15 ---  ---  meretas Yahoo, mesin pencari paling populer di web. Dia juga  menghancurkan Dell, eBay, CNN, dan Amazon melalui serangan DDoS. Itu cuma  dalam satu minggu.
Albert Gonzalez adalah anggota Shadowcrew.com yang disegani, forum kriminal dunia maya darknet yang populer. Dia ditangkap pada usia 22 dan memutuskan untuk bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menghindari penjara.
Dia  membantu melacak beberapa anggota kunci Shadowcrew.com.
Pada tahun 2001, Adrian Lamo yang saat itu berusia 20 tahun menjadi terkenal dengan mengedit artikel Reuters untuk memasukkan kutipan palsu. Ia menyusup ke New York Times pada tahun 2002 dan menambahkan dirinya ke daftar sumber terpercaya untuk mendapatkan akses ke data sensitif pada beberapa tokoh masyarakat.
Pada usia 16 tahun jonathan james sudah mencoba melakukan hacking pada sistem sekolahnya di florida, tak cukup sampai disitu jonathan james mencoba membobol sistem keamanan departemen pertahanan milik Amerika Serikat. Bahkan ia mampu menjebol pertahanan sistem NASA, jonathan james telah berhasil mencuri software NASA dan membuat NASA harus mematikan servernya selama tiga minggu.
Ia kemudian dilacak dan ditangkap sejak usianya yang masih muda dengan hukuman enam bulan sebagai tahanan rumah. Daam masa percobaan hingga ia berusia 18 tahun, ia diminta untuk meminta maaf kepada semua departemen yang ia retas. Tak hanya itu, James juga dilarang menggunakan komputer untuk keperluan hiburan.
Pada 2007 departemen store bernama TJX mengaku sistem komputernya diretas dan James diyakini merupakan sebuah hacker dibalik pelanggaran itu.
Kira yakin Indonesia akan mampu  juga mengungkapkan siapa sebenarnya Bjorka dan ada yang sudah ditangkap.
Namun masih terlalu dini menyimpulkan keberhasilan itu apakah yang ditangkap itu  Bjorka sebenarnya.
Masih menunggu konfirmasi yang berwenang .
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H